Seputar Cerita Horor
am belas tahun, aku sudah diharus
a riwayat diabetes. Menjadikanku tulang pu
ilik ayahku, sebagai tu
hir memanjat pohon kelapa, sam
ung dengan botol plastik yang sudah di belah ujungnya. Nantinya botol it
lain, hingga sampai malam. Karena ayah mem
atas tungku yang ukurannga sangat besar dan wajan pun sangat besar untuk m
kelapa buat adik-adiku. Mereka memakannya
uku kerap dijadikan sayur
antinya, aku mengajak sohibku yang bernama Usman untuk ikut dan menemaniku di
lannya juga cukup curam. Banyak tanjakkan, karena tanahnya berbentuk bukit lereng, yang membuat kami gampang lel
" kata Usman. Ia mendudukan tubuhnya di atas kayu yang e
idak pernah melepaskan kaca mata hitamnya yang bertengger di hidung, membuatku ngakak terus. Padahal
an kacamata hitamnya itu. "Lo itu kayak
u pakai kaca mata, aku jadi pusat perhati
ata? Banyak yang liatin lo karena pake kaca mata hitam dan gak pernah dilepas,
yaanku. Malah sibuk menggerakan tangan mengi
mana pohonnya masih banyak lagi, yang belum gue panjat
gubug milik ayah, tempat mengolah nira menjadi gula
lagi haus," Usman mengulum sedotan yan
ri di tempat itu, sementara aku, haru
atas langit, pemandangannya menjadi inda
. Namun, Pohon yang tersisa masih banyak, maka
amp sebagai penerangan disaat kondisi sudah menggelap. Aku
asnya. Bulu-bulu di seluruh tubuhku tiba-tiba berdiri tegang, aku merasa seperti ada yang sedang meng
n ke kiri untuk mencari sumber suar
elegar, membuatku mer
sampai nira yang aku dapatkan dan dikaitkan di pinggang menjadi tumpah tak ters
enapa
ng masih terengah-eng
?" Aku menolak tawarannya dengan me
dan takut itu masih ada. Setelah semua sudah
denger suara kunti, ketawa mul
g penakut, makanya dia tertarik buat nakutin lo" te
lang aja yuk?" ajakku menari
ang? Bukannya
agi," kataku. Aku sudah bersiap-siap memasukkan se
n. Wajah yang hancur penuh darah basah. Suara tawanya mas
lan," titah Usman di belakangku, seolah dia bisa membac
jam, tiba-tiba aku dihadapkan dengan a
perempuan berambut panjang, dengan wajah penuh darah basah, baik
tidak paham, bagaimana setan itu perlahan menjauh setelah aku dipeluk oleh Usman. Mem
us, aku juga melihat tubuhn
termasuk hutan angker, jadi lo jangan lagi bayangin wujud kunti itu seperti apa, tapi coba deh, lo baya
ayangkan kunti itu berubah menjadi sebuah bal
benar-benar terlihat nyata mulai muncul di atas ka
an wujudnya menjadi ancur, dia bakal berubah wujud menjadi mengerikan, sesuai dengan bayangan lo, tapi kalau lo bayangin kunti itu j
u?" sahutku
am ini, setan gak akan bisa membaca pikiran gue, apalagi yang dibayangin gue, makanya setan kadang bin
n, lo kerasukan. Tadi hampir lo kerasukan. Makanya gue tadi gemeteran. Gu
pake kaca mata hitam adalah
esa