icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Sang CEO Kejam

Bab 3 Satu Tahun Berlalu

Jumlah Kata:1099    |    Dirilis Pada: 02/06/2024

un berla

bangun, Aurora juga mendapatkan be

pagi. Padahal setiap pagi dirinya melakukan itu. Sampai saat ini, dirinya belum mengetahui tentang pe

itu dalam hati dirinya menghitung mundur

arnya benar-benar membuatnya begitu kesal, pagi hari ini ia harus sudah

ampu di kamarnya seketika padam d

kan makanan. Aku ingin mema

meminta menu sarapan baru, dari apa yang sudah dimasak olehnya. Bagaimana b

ora. Dirinya benar-benar sangat sulit untuk memaha

da hak mengat

dari kamar lelaki itu yang sangat luas. Jika pelayan di sini mendapat

a, karena Aurora tidak fokus akhirnya

bali dibantu oleh beberapa pelaya

ang lalu saat pertama kali datang perihal sepotong roti. Wanita itu sampai mendapatkan memar di dahinya

ntuk melangkah menuju da

menginginkan makan ayam

saja mengambil ayam dan beberapa bahan-bahan lainnya. Tak bisa membantu secara langsung, Mere

g kali dirinya hampir terjatuh karena kakinya yang tidak seimbang. Masak dalam keadaan kaki terkilir, benar-benar membuat Aurora harus ekstra hati-

ari dirinya memikirkan, tentang kesalahan apa yang sudah ia perbuat sampai membuat Erlangga selalu b

asakan sakit di kakinya apalagi tadi saat dirinya terjatuh pun

melihat sikap kejam dari Erlangga, tetapi tidak menyangka jika lelaki itu

k Aurora karena mengetahui resiko apa y

ayam gorengnya yang sudah matang, berusaha menatanya di meja karena ia menget

duduk di meja makan serta beberapa pelayan pun sudah menunggu lelaki itu untuk mak

an sampai ayam goreng yang baru saja matang itu terjatuh bisa-bisa ia akan

an ia langsung saja menggigit ayam itu lalu melepehkannya tepat di samping Aurora. "Aku tidak mau sara

rtubi-tubi di hatinya. Ternyata apa yang dikatakan oleh lelaki itu

n, ia merapikan jasnya. "Ka

*

as dan juga sekarang bengkak. Untung saja Erlangga tidak pulang lebih awal jadi dirinya bisa s

ia takut untuk jujur dan membuat mereka kepikiran tentang keadaannya saat ini. Hampir satu ta

. Seperti biasa semua pekerjaan dikerjakan pelayan aku

di rumah Erlangga. Orang tuanya mengerti dan memahami kesibukan dari menantunya

Aurora kembali meneteskan air matanya. Selama satu tahun ini, ia tidak pernah mengetahui kesala

air mata yang masih berlinang. Dirinya meman

ba saja terbangun wanita itu melirik jam yan

ora

embuka pintu dirinya benar-benar terkejut saat melihat penampilan a

ah bekerja kamu anak-anak akan tidur di kamar bahkan suamimu datang saja kamu tidak menyambutnya!" Erlangga

uk ke kamarnya. "Lebih baik kamu beristirahat saja di kamarmu, bukankah kamu y

luarkan uang. Namun, aku lupa jika aku sudah menik

ni. Erlangga tidak pernah menyentuhnya. Namun, bukan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka