SAVAGE
a
dipenuhi suara riuh rendah tamu undangan kini seolah terdiam, seiring dengan kedatangan Rama Wijaya dan istrinya, Esther. Mereka berdua berjalan dengan penuh wibawa, namun kehadir
ikan pertanyaan yang belum terjawab. "Putraku, akhirnya k
n yang cepat, menambahkan, "Kami sangat senang
an. "Sungguh sebuah kehormatan bisa berada di sini malam ini," ucapnya, matanya terkunci pada Da
erasakan ketegangan yang tiba-tiba muncul. "Gracia, terima kasi
seperti guntur di telinganya. Dia tahu bahwa malam ini, masa lalunya yang dia ki
akhirnya berhenti pada Gina. Dengan senyum yang terukir di wajahnya, senyum yang lebih menyerupai smirk da
merdu, "betapa indahnya melihatmu di sini. Aku sel
a itu, hanya bisa tersenyum sopan. "Terima kas
ita tidak selalu mendapatkan apa yang kita inginkan dalam hidup
dia mempertahankan ketenangannya. "Kita semua memiliki jalan kita
pan ke arah yang lebih aman. "Mari kita rayakan malam ini dan semua penc
alkan mereka dan menghampiri Amy, memperingatkan
gan, matanya tertuju pada Gracia dan Daniel yang berdiri di sisi lain ruangan. Dengan gelas
mun penuh maksud. "Sungguh menyenangkan melihat kal
er, membalas dengan sopan, "Iya, Nyonya Esth
mengalihkan pembicaraan. "Kita semua di sini untuk merayaka
ntu saja. Tapi, Gracia, dengan semua pencapaianmu sebagai pengacara,
yi di balik kata-kata Esther. Mereka berdua tahu bahwa malam ini bukan hanya te
bicara Gracia dan Daniel untuk mungkin menguji kesetiaan atau memicu k
yang Gina rasakan, sebuah kecemasan yang tumbuh dari dalam dirinya saat melihat interaksi mereka. Dengan tekad yang menguat, Gina
n dingin. "Tidakkah kamu pikir ini bukan
di balik kata-katanya. "Saya hanya ingin m
s. "Mereka tampak sibuk, sayang. Mungkin lain kali,"
ah isyarat yang jelas bahwa Esther tidak in
etidakadilan yang menimpa Gina. Dengan langkah yang mantap, dia maju unt
tegas. "Gina adalah bagian dari keluarga ini,
lah tempatmu," balasnya dengan nada yang keras dan dingin. "Kamu tidak lebi
ak kandung, tapi saya adalah bagian dari keluarga ini, sama sepe
eredakan situasi. "Ibu, Reno, cukup," katanya, suaranya berat dengan kekha
ng diperlakukan tidak adil, meskipun menghadapi penghinaan pribadi dari Esther. Daniel berusaha menjad
merasakan kebutuhan untuk turun tangan. Dengan wibawa yang tak terba
g berat namun tenang. "Kita di sini untuk m
gan intervensi suaminya. "Ta
ada alasan yang bisa membenarkan perilaku kita malam ini. Kita harus m
melangkah terlalu jauh. "Maaf, Rama. Aku akan berhati-
Rama Wijaya telah berhasil meredakan situasi, mengembalikan ketenan
ther dan mengembalikan ketertiban dalam situasi yang