Istri Cacatku, Kembalilah!
a i
saja selesai dua jam yang lalu, dan wanita itu baru saja menyelesaikan ritual mandinya. Tubuhnya yang begitu lengket membuat Sophi
endiri!!" c
elan. Lalu, membaca satu persatu kata yang tertulis. Dimana Shaka menuliska
ji untuk menikahi Sophia ketika mereka dewasa nanti. Sophia juga tidak ingin mengingat siapapun, dia tidak mengenal Shaka bahkan tidak menikah dengan Shaka pun tidak ak
aturannya." k
sejenak, "Kenapa? T
dimana Shaka dan juga kekasihnya akan segera menikah. Dan Sophia harus memberi izin sebagai istri pertama, Sophia juga tidak boleh tidur dalam satu ruangan dengan Shaka meskipun merek
dan pergi ke sekolah pun juga sudah ada yang membawa mobil. Sedangkan Shaka kemanapun dia masih menggunakan sopir. Itu sebabnya, setelah pulang sekolah Shaka memiliki sopir ayahnya untuk mengajari mengendarai mobil. Naasnya, m
bawah ke rumah sakit pun dokter memberitahu jika kaki Sophia mengalami cacat fisik. Dan sekarang Shaka bilang tidak terima? Bukannya tidak Te
g Shaka tulis. Hanya saja, Sophia juga memiliki permintaan satu hal untuk Shaka, "Aku tidak peduli apapun tentang kamu, dan tolong
a? Jika bukan karena ayah wanita itu, yang ada di kamarnya saat ini bukanlah Sophia wanita cacat
r di sofa. Keesokan harinya mereka akan pindah dari rumah ini, Shaka tidak suka tinggal dengan ayahnya yang sangat cerewet. Apapun yang
jawabnya. Kata ayah, menjadi seorang laki-laki harus memiliki tanggung jawab yang tinggi. Tapi kan masalahnya bukan tanggung jawab seperti ini, hidup Shaka benar-benar hancur banyak karena Sophia. Untung saja pernikahan ini tidak ada satu orang pun yang tahu kecuali keluarga
n wanita cacat itu tidak akan ada habisnya. Dan Shaka akan kesal dengan sendirinya. S
*
ambut keluarga barunya. Sophia juga harus pergi ke toko bunga yang dinaungi sejak kecil hingga sekarang. Jangan hanya karena sudah menikah, Sophia melupakan
u muda yang sangat cocok dengan kulitnya yang bersih. Menuruni anak tangga dengan pelan, sesekali Sophia pun merapikan pe
yang mulai menyapa dirinya. Begitu juga dengan ayah mertu
gi." sapa S
Phia. Apa tidurmu ny
sampai-sampai Sophia tidak ingin meninggalkan tempat tidurnya karena kecapekan. Banyak saja Sophia memili
ya yang terbuat dari kapas. Selain bikin tidak nyaman, kasu
mewah, nyatanya juga bisa membuat Sophia bersahabat dengan tempat tidurnya. Sophia memang suka tidur, dia bisa tidur satu hari dan bangun esok pagi. Tapi perubahan itu mungkin berangsur-angsu
mereka. Meskipun Mia menunjukkan wajah tidak sukanya, tap
tu yang ingin saya sampaikan pagi
rjadi kan sesuai dengan apa yang kamu inginkan
elas menit, akhirnya Shaka pun turun dengan kondisi yang sudah rapi dan wangi. Tentu, hal itu membuat Sophia men
anis di hadapan ibunya. Wanita itu tak henti-hentinya menatap Sophia yang terlihat aneh, padah
ir. Dia hanya mengingatkan jika Shaka sudah memiliki istri, tidak mungkin kan
ia nggak kebiasaan dicium dan risih. Mending ci
dengan hal ini, setidaknya Shaka tidak menyentuhnya sedikitpun. Apakah yang t
pergi ke kantor, karena ada klien dari luar negeri yang ingin bertemu dengannya. Shaka tidak ingin mengecewakan klien
pa
h ini sudah Papi beli jauh-jauh harus sebelum kalian menikah. Ini hadiah dari Papi unt
ahaan dengan jumlah yang besar tapi yang ada Shaka malah dikejutkan dengan kunci ruma
lagi ngu
ng?" jawab Petra sambil
kunci
ngan Papi, sedangkan kamu sudah menikah. Di rumah ini tidak boleh ada dua ratu, bukannya P
i rumah untuk Sophia dan juga dirinya. Tapi ... jika Shaka pergi dari rumah ini, bukankah hal ini baik
*