Cinta Si Kembar (TWINS LOVE)
ntahnya dengan memandangi waj
" Makin tak karuan dan
an? Aku bilang buk
ar dan merobek baju
dan besar mendadak menyumbul keluar. Bentuknya padat, kencang, mulus dan pu
ria mesum. Kuran
kasar dan tanpa Maya sadar tangannya malah menuntun wajah
di pun nggak kalah kaget. Dia seperti mendapatkan
Pria tadi mencengkaram balik kedua tanga
ggodaku. Aku ini masih
mpungan, kaget dan melep
k bergerak. Apalagi wajah pria tadi
nas dan sesuatu dari balik celananya yang menyem
ual diri!" ceplos Maya. Menutupi gunung k
da bicaranya sekarang naik satu oktaf. Gemas dan
narik nafasnya dalam-dalam. Mencoba m
kan tangan ke depan kursi supir dan terli
lalu ganti.
er bag tadi dilemparkan begitu saja pada Maya.
atu buah gaun putih nan cantik. Seper
an pikirannnya, "Cepat pakai, acara sudah akan dimulai dan berikan
supir. Lalu, tangan orang tadi menekan tombol penutup agar Maya bebas ganti baju. Pria i
atau aku yang akan
kap arogan. Matanya tak bisa berbohong, t
aku bisa gan
bek ke wajah pria tadi saking kesalnya. Detik kemudian semua gerakan dimata pria tadi terlihat sensual
wanita penghangat ranjang yang sering dia bayar dan waktunya ti
tadi masih saja menelan salivanya membayangkan tubuh
Maya menggerakkan lagi tubuhnya, membuka celana panjang yang dia pak
ra ini selesai. Aku harus segera mencari penyaluran
nafas dan menarik nafasnya agar sesuatu yang sesak
a mengambil lagi baju yang disobe
askoro." Maya manggut-manggut sa
Maya. Maya sepertinya hanya mengerti kalau dia sedang menjala
nam
i!" kembali Reno me
?" balas Maya saat melihat pri
penggemar salah satu bus perkotaan kan?"
mungkin aja sih," tapi pria tadi mengibas ta
at namaku baik baik. Pan
menaikan sudut bibirnya, ter
sekarang adalah suami
ar gluduk, tapi nggak ada hu
saya? Serius, Pak? Jangan ma
!" Reno sudah melip
kita baru kenal satu jam lalu, itu kan udah jelas, kita buk
mau. Kembalikan uang-ku tad
alanya seperti banyak bintang berp
am yan
i lorong rumah sakit. Dia terpaksa meminta izin dari tempatnya bekerja s
i ibu saya, Dok? Apa
n tangisnya yang akan siap melele
rasi jika ingin ibu anda selamat!" ucap dokter terdengar s
pa biayanya?" tanya Maya dengan
n dan kalau pun gajian pasti biaya yang
belum alat-alat, obat-obatan, kamar dan lainnya. Yang terpenting saat ini ada b
besar itu. Dia tak tahu harus darimana mendapatkan uang tersebut. Dia hanya seorang kasir de
ecil. Dia hanya memiliki seorang ibu untuk t
belakang Maya membuatnya terkejut. Suara baritaon, tegas d
besar, kekar dan tingginya saja sudah
ku untuk kalian hubungin, jika kalian kekurangan biaya!" ucap
atang. Dia bahkan tidak mengenalnya, ata
p dokter tadi langsung pergi setelah m
tak mengerti Maya dengan yang terjadi. May
unya banyak waktu!" ucapnya seperti tergesa. M
epatnya sudah berada di dalam mobil bersam