Cintaku bukanlah sebuah kebohongan
USAH KASAR GITU! EMANG KITA GAK PUN
s habis darah mu, ku sedot sampai kering kayak cumi-cumi yang dijual di pasar lowak itu.
amat ya sama cewek, andai Agne kau ejek kayak gitu. Apa berani?" Tanya Riya mencibir Zaki dari samping. Menantang cowok itu, tentu Zaki menunduk ke bawah. Tak mungkin dia bisa mengejek
ok itu segera. Namun Riya sudah tak peduli lagi, ini adalah urusan perempuan. Mengapa cowok itu datang-datang, seolah
ujuan. Bukan karena kau, tapi karena Agne. Dia sendirian gak ada yang nemenin. Kan k
erus, sumpek. Di deket si gorila m
-baik saja. Terlihat sorot wajah amarah memenuhi perempuan tomboy itu. Tak ikut kalah, Riya memeluk Agne dalam deka
ja ya, Agne udah jadi temen aku. Dia gak bakal ke mana-mana selain sama aku terus, dan gak
jawaban salah. Jadi Agne hanya mengangguk
Zak, secara kau harus s
tin, pasti disana b
enabrak kencang bahu Zaki seolah Riya sangat-sangat tak
teman?' pikir Agne melihat keduanya bergantian, lalu agak kaku-kaku saat
na gak kesel? Sok-sok an deketin kamu lagi kan, kamu gak bakal suka sama cowok norak modalan dia kan?" Tanya Riya memastikan pemikirannya benar
lutnya, "maaf, g
Gak
a. Heh Agne, dengerin ya. Perasaan suka, sama persaan gak suka jelas jauh berbeda. Kenapa kamu nanggap nya kek gitu sih? Ih jangan gitu, semoga ya gak bakal aku kepincut sama dia. Modelan gelandangan k
ih benih cinta? Atau seorang pangeran lain datang menjemput putrinya yang ditahan oleh mak Lampir? Apakah itu semua tontonan Agne selama ini? "Kalau pe
mu sendirian, terus ada yang nawarin permen. Bagaimana?
empuan manis itu akan menjawab, "iya akan ku terima?" Kan tak mungkin
sa aja ya kau, gini. Perasaan ku ke kamu sama ke Zaki jelas beda 360 derajat! Beda banget! Kalau
ng akan disampaikan padanya. "Biasa aja sih, gak ada spesialnya sama sekali. Kita cu
stikan, wajah lucunya sudah membola i
ma Zaki. Tapi kalian sudah bertemu sejak kecil, pasti dulu pernah bermain bersama... Aku tak mau h
kat ini, tak pernah Riya menemukan teman yang baik dan juga terlalu memaksa. Tapi maaf, keputusannya sudah bulat. Apapun itu, Riya tak kan pernah
n. Aku tahu niat mu baik, untuk menghubungkan kita berdua. Ta
erlu berkata seperti itu tadi untuk kehendaknya sendiri. Ia tak pernah tahu latar belakang mereka b
Riya. Aku tak menyangka... Lain
rja
ya
gat terdengar sulit. Apalagi menurutnya ia tak begitu mengenal Zaki. Untuk ap
cowok yang ada di kelas lihat. Cowok pelawak?! Playboy kali..." Sinis Riya benar-benar tersirat am
tar gak menemukan kantin sama sekali ya? Hihi-"tanya Agne dengan senyum polosnya lagi. Riya melongo kesana-kemari, " Hehe,
nya luas, pasti
sama kakak kakak kelas kita. Apalagi tempat dudukn
begi
ya dari belakang deng
"Halo Alia, lagi makan apa?" Tanya Agne menyapa lebih dahuluan. Karena rupanya Alia ada di pojok meja dan sedang duduk makan tenang disana. Agne yang ada di depa
i oleh kacamata. Tak membuat Riya jelas melihat wa
tah kata apapun mangkoknya ditinggal dan pergi begitu saja. Membuat Riya berasumsi bah
bisa
ya nadanya masih sama-sama tak suka. "Padahal tadi bu Eve udah jelasin, lebih baik punya attitude daripada nilai... Hm, tuh anak pasti nutup telinganya rapat-rapat karena kesin
i. Kebelet b
.
hulu. Dan Agne ikut melambaikan tangan, dan tersenyum. Namun setelahnya ia be
celah untuk masuk, namun sebelum itu ada seorang siswi berani menyenggol bahunya. "Eh, kamu
a ingin mendinginkan otak. Selama satu hari ini tak ada perubahan signifikan sama sekali dari dirinya. Rasa lelah sangat mendominas
tinggi, ikut menoleh ke belakang. "Siapa lagi?" Tanya cowok itu tanpa melirik kemanapun. Segera Agne memasang wajah semulanya
dan akan berlalu pergi. "Summer and winter, bukannya itu lagu ciptaan kakak?" Tanya Agne,
a menunduk terus ke bawah
"Dari dua bulan yang lalu, lagu yang selalu membawa
aku gak ter
at cowok itu dari dekat. Menampilkan cahaya kekilauan dari ujung k
' piki
-Bers