Tombol Atur Ulang Jinsei
gi
menjadi makhluk y
h saud
Apakah kamu menjatuhkan kapak emas? Atau mungkin yang be
njawab seperti ini. Lagi pula, siapa pun yang mengetahui jawaban yang benar akan mampu bertahan dengan luar biasa. Saudaraku adalah seseorang yang sepertinya sudah mengetahui semua jawabannya sebelumnya. Jika dia bertemu
laki-laki saya akan mendapatkan ketiga sumbu tersebut. Pikir
apak itu, bagaimana saya dap
g juga berhasil tetap ber
mahami situasi yang disebutkan di atas dan men
i seperti dia, mengapa saya berpikir
bagaimana keada
ajari sains dengan nama seperti "Biofrontier" yang semuanya dipenuhi dengan katakana**, dan saya bahkan tidak tahu apa se
Saya ingin menciptaka
h menengah biasa, ingin menjadi s
da di jalur yang terpisah dariku. Jadi ketika bintang-bintang yang kutunjuk memudar di depan mataku, aku ditinggal
di jalanmu hilang, ja
tentang keluarganya sendiri. Tapi jika aku menduga berdasarkan nuansa yang terkandung dalam
an kata-kata guruku, aku juga
ya. Yang paling umum adalah ketika, setelah lulus perguruan tinggi, mereka langsung
aku mendengarkan, sambil sedikit terkejut, bertanya-tanya apakah boleh saja membicarakan guru
egala hal yang dia lakukan, perasaan yang melampaui rasa hormat. Jadi ketika dia menghilang dari
aku bisa menjadi seperti dia, d
gi
servasi
ku, hari observasi kelas adalah sesuatu yang harus dilalui dengan sikap bahwa itu bukan masa
an-teman sekelasku, mencoba untuk tidak terpengaruh oleh kegelisahan yang m
ng berkunjung dari
apa lagi yang
kah ada orang yang memiliki kakak
idak punya kak
sekelasku terlih
yang cantik, bukan? Saudarak
h menengah, dan memiliki otot yang sangat mengesankan, serta payudara yan
un kedua SMP kita akan mengadak
am
rang tua! Agar para orang tua berperan aktif dalam pendidikan!", maka banyak sekali acara
idate
t jendela memanggil saya. Seperti biasa, saya
ini, ini sang
menyodorkan botol beris
dia tidak
i dia bukan laki-laki. Jika itu saudaramu,
h berapa teguk yan
didapat pe
kencan dengan a
in-main se
kelas di dekat s
toko serba ada dan mencampurkannya,
perti ini karena kepercayaan diri saya dala
ini, Hashidate Yuuto meminum
ngapa saya harus minum sesuatu
berdaya. Lagipula, aku
n menyuruhku meminum botol itu. Tapi tidak mungki
rasa aku aka
meja, menguatkan diriku d
ku menelan seteguk, membawanya ke bagian belakang tenggorokanku. Sesa
tu adalah lambang menjiji
o! Yu
mendengarkan tepuk tangan mereka, saya meneguknya untuk
o! Yu
o! Yu
g menatapku. Akan kutunjukkan padamu kejantanan orang ya
seperti itu tidaklah perlu.
a. Aku tahu aku hanya berpura-pura bodoh agar tidak dis
ada saat ini berarti membuan
t air itu turun, turun,
song. Ketika keluar dari mulutku
hirup ud
uasana penonton
deri
dia mungki
nti, pertunjuka
gkat dan tumpang tindih. Sementara itu,
p menentang yang kulakukan. Tentu saja, yang saya maksud bukan semua teman sekelas saya. Aku tahu hanya sedikit orang yang menyuruh yang lain untuk berhenti mempermainkanku.
terlalu mempe
hu kalau marah hanya akan membuatku kalah. Jadi saya tidak marah, apal
l yang lebih baik
ok-olok, saya tidak pernah lupa
ya ikut
dengus, lalu be
a jam istirahat berikutnya, saya membuka buku catatan yang s
njamkan aku bu
mengerti apa hebatnya buku catatan ini kepada orang yang bahkan tidak bisa membuat
t saya. Sebaiknya aku pergi ke kamar kecil untuk berjaga-ja
e mana kamu
l buku catatanku menghalang
k pergi ke sana dan mengajarinya sopan
ku catatan itu di bawah
aku akan m
i ke tempa
ikaku memasuki kelas, orang tuaku, yang telah men
telah melihat apa yang dapat dilakukan oleh putranya yang lain
biasanya, bertepuk tangan sekali, dua kali.
nit ke
sakit dari neraka
angat menyakitkan. Tidak a
gat men
itu. Perasaan tidak nyaman di perutku
n itu terlintas di benak saya, mereka tiba-tiba meng
rhasil, dan melenturkannya juga tidak ada gunanya. Meski sulit menjaga
ak―itu ak
ari kursi. Tarik napas Anda. Berpikir positif. Seimbangkan
u tida
aku berkata pada diriku sendiri untuk mengu
selanjutnya..
anggil namaku pada wa
aku tulis di buku catatanku, itu akan...tungg
lami masalah ini sebelumnya, tenang saja dan
ah, jangan terlalu dipiki
e? Silakan berdiri
tanpa menahan atau mel
, dalam, napas ti
res. Aku bisa merasakan bisikan penasaran mendekatiku. Saat aku sampai di papan tulis,
tahu bahwa aku bukan diriku sendiri, bahwa dia
tidak memaham
ku menger
long jangan b
t tanganku ke atas, menggenggam kapur. Perlahan
apur mengenai papan tulis, terdengar suara yang k
an persamaan satu per satu sebagai-tung
bagaimana seharusnya penyelesaian persamaan selanjutnya. Di sini, aku seharusnya memikirkan apa yang harus kulakukan selanjutnya,
itu be
ngat, in
.ah, i
is bagian selanjutnya, aku me
bl
leks. Itu baru saja seseorang menjatuhkan buku pela
mutar perutku. Perutku terasa nyeri
dak bisa me
ungkin aku bisa
dengan segenap kekuatanku
emah. Perasaan yang membebaniku tiba
sensasi hangat menyebar dari pantatku hingga
bergerak. aku su
nnya, dan tidak ada
gema di sel