Senja dan Langit
ana? Kenapa
ziarah ke makam temen, kebetulan lewat daera
kam Mama saya, ja
rsebut sambil berdiam tanpa bicara, sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Akasa memegang
reka parkir kendaraan, keduanya sama-sama
?" tanya Akasa akhirnya setelah seda
"Kayaknya habis ini
au berteduh dulu di warun
ya mengendarai motor, Akasa memimpin jalan dan Senja mengikutinya dari bel
yang dengan dinding papan berwarna coklat. Senja mengambil posisi pojok duluan sementara Akasa pergi
oh, tapi tiba-tiba hujan,"
at menyedihkan. "Langit memang menyeb
dia pasti sudah dianggap lebay oleh Senja. "Kalo t
angis tidak membuat seseorang lemah, tangis itu adalah rasa. La
aya rasanya kaya
k.. udah l
eh hangat dan dua piring nasi campur. Tanpa lupa mengucapkan terima kasih, Senja s
"Kamu udah liat saya nangis, berarti kamu harus jadi t
kecil. "Lagian, kita udah ketemu dua kali, canggung banget kalo t
, "Oke... jadi Senja, elo nggak
negara sangat raha
g-masing. Suara mereka tidak kalah dari derasnya air hujan, bersahut-sahut walau tak j
etelah topik pembicaraan mereka tentang ikan bun
benci semuanya tentang
gan nisan sang Mama. Senja juga dengar ketika namanya di sebut, makanya ia langsung men
o anggap jahat dan lo benci, percayalah akan ada seora
bahkan sampe saat ini ngga
ar, padahal hujan semakin deras dan Senja terus menarik Akasa. B
kita mau
masalah lo sejenak Sa." Akasa terus menatap Senja dengan tatapan yang sulit diartikan, Senja tet
benarnya elo benci langit dan seis
ya. Di derasnya air yang menetes dari balik awan, Akasa menatap Senja
da pada Senja? Perempuan yang