icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Zombie in my life

Bab 5 A real life zombie

Jumlah Kata:1555    |    Dirilis Pada: 28/04/2024

g lebih baik. Kemudian kami melihat suatu kejanggalan, ada seseorang tergel

l kita bisa lewat" bilang Fadil. Mayat itu menghalangi jalan kami, kami tidak bisa lewat kecuali memindahkan mayat itu. aku turun dari mobil, "gol, bantuin",

a membujuk. Fadil kemudian mematikan mesin mobil dan turun sambil mencoba

katnya, setelah kami angkat kami pindahkan ke pinggir dekat pohon, "dah, ayo lanjut", bilang Fadil. Seketika aku mempe

i. aku perhatikan wajah mayat yang samar akibat darah dan kotor terkena tanah. Aku bersihkan wajahnya, dengan tissue yang kebetulan selalu aku ba

n wajah temanku. "woi Rif ngapain? Ayo naik!", panggil Fadil. Ketika aku akan kembali

Ragol dari mobil. Aku berusaha untuk berdiri tapi tak bisa aku terduduk dengan mulut ternganga, sekujur tubuhku merinding dan ge

lus, tapi ini, ini lebih horror!. "Allaaah..", aku bisa mendengar suara Mo, Fadil, dan Ragol yang sama takutnya sepertiku, aku bisa membayangkan wajah mereka

m, kulitnya membiru, lehernya bekas kena gigitan, bajunya robek dan penuh darah. Mayat itu berjalan!, dengan kaki di seret, lamban, tapi

eret, mayat itu mencengkram wajahku, tangannya kasar, aku masih tidak bisa bergerak, entah karena shock atau takut. Leherku tercekik, mayat itu mencekik leh

ayanganku ketika masih di villa bersama teman-teman, saat aku meminum kopi dan menikmati pemandangan di Pandaan. Aku hanya membayan

am, aku mulai bisa membayangkan rasa sakit gigitannya, tapi aku merasa masih baik-baik saja, m

mpel di wajahku tidak menutupi pandanganku, kulihat mayat itu terkapar di sebelahku, tangannya masih te

a bersiap memukul mayat yang menyerangku. "aaaaark, aaaark", mayat hidup itu masih bergerak, berusaha berdiri. "praaak!", Fadil

ku berdegup kencang, aku tenangkan diriku sebentar, butuh beberapa detik untuk menjawab, "iya gak apa apa". kami berempat kembali ke mobil. Aku masih belum

ah yang biru dan pucat. Mata merah, bibir penuh dengan air liur, tunggu, aku pernah melihat yang seperti ini, waktu di kamp karan

tadi? .", kata Ragol. "kayaknya itu efek dari virus COIT 20, semalam aku melihat mirip sepe

i mesin mobil masih belum nyala, yang mengemudikan, Fadil terdian melihat tubuh mayat ya

gaimana keadaan di boyo city yang rumornya sudah sepenuhnya terinfeksi. " ayo dil lanjut berangkat", bilang Ragol samb

e? bagaimana nasib keluargaku? Bagaimana jika ketiga temanku yang masih kami cari terinfeksi virus? Ah tidak!, aku harus membuang jauh-jauh pikiran sep

masih dalam kawasan hutan. Kami ber

isku. "dil, aku tahu tadi aneh banget, tapi kita gak bisa jalan pelan

eh dan gak aman", bilang Ragol sambil memegang pundak Fadil. Fadil menoleh ke arahku dan Ragol, "aku tau, aku gak

enjadi panik dan arah kemudi menjadi goyang karena zombie yang berada di depannya. Mobil jeep tidak ada atapnya Zombie itu berusaha memegang wajah F

dari kaca depan. Namun pegangan zombie itu terl

jah zombie itu. tapi entah pukulannya lemah atau zombie itu me

at. Di depan kami ada pohon besar. "BRAAAG!". Dengan kerasnya kami menabrak poh

dia masih "hidup". Tapi dia tidak bi

gi. Tapi syukurlah kami semua selamat. Kami berempat langsung turun dari mobil. "Allaah, udah gak kuat lagi

upun dalam diriku di liputi perasaan cemas dan takut yang luar biasa. Fadil, Mo, dan Ragol terdiam melihat zombie yang tubuhnya tergencet mobil ,mengerang dan me

illah min dzalik " Sahut Ragol. Kami semua memperhatikan wajah zombie itu, seorang pr

, biasa saja dalam waktu singkat berubah menjadi monster. Oh Tuhan se

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka