icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

KKN di Desa Metanoia

Bab 2 (2) Diintip Saat Mandi

Jumlah Kata:1316    |    Dirilis Pada: 20/05/2024

ah kayu yang terdiri dari tiga kamar tidur dan dua kamar mandi. Pengamatan lingkungan yang dilakukan s

an rambut lurus persegi, "lo merasa aneh en

a Desry Putri itu, wanita yang terkenal di media sosial karena konten kehidu

ng, matanya kayak penuh dendam gitu sih gue lihat. Dia juga langsung nunduk setiap kit

bersandar memainkan gim bebas

seraya beranjak dari duduknya, "gue mau mandi," tukasnya perg

yang diungkapkan Erina sebagai pembimbing mereka di hari pertama. Hanya jawaban 'tidak tahu' dan 'mun

ra acak. Menandakan titik dan belokan yang diingatnya untuk menjadi penanda me

benar," jawabnya singkat sambil menambah garis ke titik yang sudah digambar ketua kel

pasti dan saling meyakinkan satu sama lain, "sesuai kata Kak Erina tadi, sinyal aktif cuma di malam hari. Tapi k

dan angka ya?" gumam Vina sambil me

aaa

jok sebagai titik kumpul mereka pun terbangun, tan

n KKN, "kenapa?" tanyanya sambil membantu Desry menekuk kakinya, hanya berlapiskan b

andi, dengan cepat tiga mahasiswa laki-laki itu berlari ke belakang rumah

egas ke kamar wanita. Dengan kaki gemetar dan kepala yang terus menoleh ke kanan k

n lagi yang ditujukan pada wanita dari jurusan perfilman itu

bang kunci dengan harapan konyol dapat melihat ke depan rumah. Tanpa mereka sad

mengomentari sambil mengik

selama langkah Vina menuju ruang utama dari rumah i

meringkuk, tidak ada jawaban atas segala pertanyaan dan pendapat yang dilayangkan Afrian. Tentu saja

dangan yang diberikan Desry pada pria itu. Sontak, Vina menarik Desry agar menjauh, "Li, bawa ke kama

cehkan dia balik. Enggak waras ini cowok," teri

Afrian berkata tegas, "Des, kita belum ada du

empat jam di sini, sudah berusaha lecehkan gue begit

i lo," ucap Afrian memerintahkan sa

berdamai sama orang mesum.

bahkan terlihat wanita itu tersentak dan menahan napasnya untuk sesaa

lain. Usai Vina memastikan Desry telah menutup pintu kamar, Vina berucap, "Angga sam

rus tahu identitas si botak ini, baru bisa bertindak. Tapi jangan kepala desa,

ak itu benar-benar dibuat bingung. Tatapan kosong dengan perilaku acak dan ocehan yang terdengar mengerikan, se

k pintar itu sebenarnya pembunuh. Dia benci banget sama Riri

k duduk dan memandangi pohon mahoni yang berada tepat di ujung pekarangan rumah kayu ini, "jad

dan Afrian, wanita yang sedari tadi ditunggu untuk menjemput dan memba

ncekam di telinga para mahasiswa, "gue duluan ya, teman-teman!" seru pria itu sambil men

n denah desa yang digambar manual oleh Afrian. Dengan tangan yang memegan

batas dada, perempuan yang juga bagian dari kelompok KKN-nya da

ang punya kades?" tanggap Desry dengan pertanyaan, alih-al

jelas, "kenapa? Lo aneh sama tempat yang justru jadi terlarang, padah

ry terus melihat ke arah temannya yang juga ikut terlihat berpikir, "gue enggak peduli jumlah penduduknya, tapi bisa do

Jangan ngawur karena habis diintip orang," sambu

ma cemasnya dengan ekspresi Desry yang sedang memikirkan aroma dari gudang terlarang, "ini des

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka