Menikah Dengan Berondong
g tengah minum seketika tersedak
pun cukup terkejut mendengar ucapan putranya barusan. "Kamu itu kenapa, pulang-pulang langsung minta nikah. Emang kamu udah punya
rthan calon pewaris papa, tanpa harus kerja pun Arthan
lu sana skripsi kamu." Bagas langsung bangkit, dia
dong, kan belum selesai ngomongnya. Arthan ngga
dengan kesal. "Kamu ngebet banget nikah jangan-jangan kamu u
gitu. Arthan mau nikah sama sekertaris papa yang boh
kamu. Nggak bertanggung jawab, masih bocah lagi!" Arthan
lau nggak percaya tanya aja tuh sama calon mantu papa! Arthan
Yakin mau nikah, kamu aja belum bisa tanggung jawab sama diri kamu sendiri. Menikah itu bukan main-main, Sayang.
pernah menyangka jika Arthan akan menginginkan pernikahan m
apun secantik apapun dia. Tapi sama Tante manis beda, baru sekali lihat aja Arthan langsung jatuh cinta. Arthan nggak mau sampai keh
kamu, tapi apa enggak kecepetan kalau kamu mau nik
masalahnya Ma. Emang Sellanya
anteng Arthan di tolak, dari banyaknya cewek yang ngejar-nge
i, jika Sella akan menerimanya. "Lah, Sella juga cantik dia berprestasi satu perusahaan banyak yang
rthan sama sekali dari tadi!" Bagas menggelengkan k
eh sampai halu kayak gini!" ucapnya lantas berlal
hat aja." Arthan mendengus kesal, kenapa orang tuanya justru menganggap u
ia akan tetap jadi milik gue. Mas bule jangan seneng dulu, sekarang emang Ta
*
ngsung menghambur ke dalam pelukan
atanya tiba-tiba mengalir saat menatap wajah Alfian. "Sella, Sehat? Oma kangen banget sama Se
jadi ikutan nangis, kan Sella jadi sedih. Maaf ya Oma Sella uda
ggilan di luar. Oma terus saja memperhatikan Sella dengan pandangan prihatin. T
ma nggak suka kalau lihat kamu sedih, Oma pingin lihat kamu selalu bahagia." Sella
nya. Sudah lama juga ia tidak berkunjung ke rumah orang tu
kup terkejut mendengar pertanyaan Oma barus
dekat Alfian akan segera mengenalkannya ke mama sama papa!" uc
sangat jelas terlihat di wajah tuanya. "Oma, kenapa? Oma nggak suka k
ma akan tetap menjadi oma kamu sayang, karena oma udah terlanjur sayang sama kamu
Alfian menikah." Oma tidak memberikan jawaban dia hanya mengangguk sembari mengulas senyum tip
nya dari hati, dia akan melakukan segala cara untuk melindungi cin
kan napas panjang, ia pun tidak pernah ingin terlibat dalam hubungan yang cukup
s menghampiri cucu laki-lakinya. "Seharusnya kamu selesaikan dulu masalahmu di luar neg