Crescent Moon
n
asar yang menyelimutiku dengan tanah berlumpur. Jatuh terguli
baru yang tak kalah menyakitkan dari sebelumnya. Aku reflek
ndit itu mengetahui keberadaanku, aku menggigit ujung lidahku. Mengundang air mata lebih ban
ik saja? Apa dia sudah ... Tidak. Aku menggeleng ketika
ngekan putus asa. Air mataku kering. Kepalaku dibanjiri ribuan kenangan ten
melintasi langit malam di bulan Oktober. Aku lalu berjuang untuk duduk tanpa membuat tulang-tulan
ruku yang terimpit. Dengan tenaga yang masih tersisa, a
Apa pepohonan di Hutan Nightingale selalu mengeluarkan fenomena cahaya aneh pada musim gugur?
lik semak bunga mawar. Dua ekor rusa dengan warna yang tak lazi
bali terinjak di tempat rusa-rusa itu tadi datang. Belum pulih dari syokku, aku kembali te
u tebalnya berkibar diterpa angin. Mereka seperti entitas yang baru saja keluar d
menciptakan sebanyak mungkin jarak. Aku memperhatikan langkahnya yang anggun dan tan
g-tu
yelesaikan kalimatku. Tunggu apa? Tunggu aku akan lari?
oda dingin sekaligus. Mengalahkan rasa tidak nyaman yang muncul menghant
ari yang kuperlukan. Tak ingin kesadara
dibandingkan yang lain. Warna bulunya perpaduan monoton dari cokelat da
i. Perutku mendadak mual dijejali ketakutan. Terdesak di tengah-tengah dorongan instistrasi. Hidungnya yang basah mengendus-endus ingin tahu. Dua ka
serigala muda yang pemberani, kini ikut bergerak seperti pengintai. Dia
udut moncongnya mengembang membentuk seringai tipis, mema
dalam kepalaku m
ka-
ra. Satu ... dua ... tiga ... aku terus menghitung, jumlahnya sembila
ntara serigala lain. Dengan surai lebat dan indah yang seketika membuat
Bulu hitamnya berkamuflase sempurna dalam gelap, kontras dengan mata birunya yang meng
rmal. Tidak nyata. Demi Tuhan, serigala m
hirnya sesuatu yang mustahil terjadi. Dia berubah wujud. Transformasi me
klarasikan kemenangan. Rambut pendeknya sehitam bulunya. Struktur wa
ihat. Berbingkai alis tebal dan sorot dingin yang sanggup meruntuhkan nyali siapa pun yang berani menentangnya. Jika
agian bawah kelopak matanya. Otot-otot padat bertonjolan dari balik kaus oblongnya
your blood from miles away
karena gejala faringitis yang parah. Bekas lukanya membuat seluruh perhati
i kami. Dia begitu dekat hingga aku dapat melihat bintik-bintik es yang cemerlang dalam matanya
Aku coba menyangkal, tapi usaha yang kulakukan sia-sia. Ada sesuatu yang
" Aksennya eksotis, kental dengan pengucapan huruf vokal g d
hku goyah oleh gravitasi yang mulai p
apat membaca gerak bibirnya sebelum pandanganku
*