Pria Paling Beruntung
erja ya." Simon pamit pada ibun
ra sore itu, meski dia yang memintanya bekerja, namun setidaknya Simon harus membuat persiapan untuk menghadapinya, terlebih la
i mengerti kenapa Sandra memintanya b
mon menoleh kearah suara, sosok Sandra si
kemarin sudah kubilang, kamu nggak perlu repot buat jemput a
alah kok,
ke mobil, lalu duduk di sebe
ih belum berani, jika ku paksaka
" Sandra sediki
ar nyetir beberapa kali, tapi untuk
at, Ibuku sedang mengadakan acara jamuan makan keluarga, aku harus me
rga kaya, bukan hal sembarangan. Apalagi Sandra kelihatannya adalah keluarga dari kelas atas. Entah dir
kan diterima di sana. "Tidak, aku harus bera
isekitarnya, di area parkir dua buah mobil terlihat berderet. "Ini rumah kami, di dalam
a lumayan meski bukan barang branded, tapi dia me
g penuh dengan hidangan lezat, namun dia tidak fok
Sandra, bahkan paman dan bibinya menatapnya lama, seakan se
emanku, dan Gerald... Lupakan pria itu, kalian sama sekali nggak tahu sifat
dra.
ka Ny Leslie, ibunya Sandr
emanmu ini? Pekerjaann
h, pendidikannya terhenti karena kendala biaya,
an, mencoba membuat nafas stabil sebelu
rbaik tiga tahun lalu, aku sudah melihat berkasnya dan semua nilainya bagus
a dan Simon kaget akan respon tersebut, "Sandra, aku menolak kamu memperker
lah yang paling berbahaya," Sandra mengeluarkan ponsel dan mengetuk layarnya beberapa kal
eo yang berdurasi sekitar satu menit. Semua mata tertuju
an editan atau rekasaya. Aku telah melihat dan mendengarnya sendiri, dan itul
berkomentar apapun tentang ini, namun pandangan
dia punya riwayat kerja sebagai apa? Kemampuannya apa, kita harus tahu itu. Kamu
berdiri dan tak akan cemberut ataupun marah karena hal ini. Dia tak ingin dianggap lebi
dibolehkan masuk ke rumah ini, tapi sepe
dra berdiri d
jadi aku berhak memilih siapa or
ertemu lain kali." Simon berucap seramah mungkin, dan
tatapan marah, memekaspin di hadapan merek
intu, merasa sangat tidak nyaman, hatinya te
ia berdiri dengan tegas sambil melihat Simon dengan penuh empati, "S
tunjukkan ibu Sandra padanya, ia
berhenti berdenyut, hati dan pikirannya yang berkecamuk sampai wanita yang berstatus sebagai ibu Sandra i
tu tentu saja saya serius, saya butuh pekerjaan ini dan adik saya sebentar lagi tamat kuliah, aku butuh biaya
a semakin dipojokkan! Sandra merasa cemas d
ri ini Simon, bukan Sandra, tapi
, Sandra mungkin memiliki rencana lain, tapi yang j
buat beku di tempatnya duduk, namun dia harus siap dan mem
i dan memastikan dia aman. Jadi yang akan kukatakan sekarang, aku ingin
ibu Sandra, perasaan senang dan bersyukur bercampur aduk. Bahkan Sandra y
lah, apa ini hanya ujian sebelum melamar kerja? Atau mungkin berasal dari hati mereka untuk memojokkan Simon sebelumn
annya dia
annya. "Aku berhak memutuskan semuanya, Sandra putriku, biarkan dia memilih apa yang diinginkannya, sejak kecil dia sudah diatu
ia bisa mengatasi masalahnya s
, aku ingin menantikan kerjasamanya..." Sandra berkata denga
*