Istri Mungil Sang Penguasa
ngnya mungkin tidak bisa bernafas karena Valerie mengunci rapat sleting kopernya, pelan-pelan Valerie melonggarkannya dan membuat jalur udar
kasar dan membentak ketika penumpang menolak digeledah. Peluh makin membanjiri wajah Valerie seiring dengan warna wajahnya yan
Dia menelan ludah, berpura-pura memejamkan matanya seolah-olah dia sedang ist
kamu yakin
engangguk. Beberapa pasang mata dari penumpang lain terlihat khawati
u berkeringat da
ikir mengeluarkan alasan yang tepat. Tapi apa? Bagaimana bisa
erdiri di antara mereka, dengan me
air hangat seperti yang kamu bilang. Jangan
dan masih dengan mata yang tak berkedip, Valerie menerima termos itu. Siapa dia? K
masi
rmos kecil yang ternyata kosong itu ke per
ali. Sabar sebentar, k
arkan sebuah sapu tangan dan menghapus peluh di wajah Valerie. Dia mengang
Dia sedang sakit. Kalau ada hal ya
Maaf men
njutkan pencarian mereka ke tempat lain. Valerie memejamkan matanya dan menelan ludah setelah gero
p Valerie sungguh-sungguh. "Oh
nyum. "Kita tidak tahu apakah mere
ihat gadis it
ku sudah merasa ada yang aneh padanya. Benar saja. Dia memang s
ya, lalu diam-diam membuka sleting kopernya dan be
sahut gadis itu dari dalam koper. "Tenang saja. Tubuhku sangat fleks
bisa bernafas
engar suara memelas. "Tapi masih leb
n "Sebentar lagi aku akan tiba di tempat tujuanku. A
ah Valerie tiba-tiba berdiri.
lepas tangannya sendiri karena dia tahu sudah bertingkah tidak sopan. "Jika mere
lerie karena tidak menge
mpai aku tiba di tempat tujuanku? Ini demi keam
bert
ngga membuat Valerie dan laki-laki itu ter
mbil barang-barangk
ap koper di sampingnya sambil sesekali mengetuk untuk mengecek apakah gadis tadi masih bernafas atau tidak.
k banyak. Hanya sebuah ransel hitam dan satu tas tangan kecil. Laki-la
bee. Kamu bisa memanggilku Zach." Zac
rie R
ngan lalu sama-sama
denganku. " sahut gadis dari dalam koper Valerie sembari mengeluark
kan tangannya, memegang jemari Isabelle seperti seolah
Zachary
tkan nama kalian. Aku tidak tul
kamu terlalu banyak bicara." seru Zach, d
aya lagi karena ada kalian. Jadi, a
ngga Valerie tiba di tujuannya. Dia berdiri, bersiap untuk turun. Namun saat dia
nakan ranselnya terlebih dahulu lalu
g kamu tidak ber
ti. Kita urus saja dia dulu, setelah i
ti-hati keduanya mengangkat koper dan meletakkannya di peron. Valerie sedikit terengah-engah, mengingat berat nya yang luar
an Zach berusaha bersembunyi di balik layar LCD raksasa yang berisi iklan produk kesehatan yang terletak di stidak akan aman
engikutinya dari belakang. Saat Valerie berbalik, dia melihat laki-laki yan
mencoba mengikuti kit
eru Zach. "Ik
pi entah apa yang manusia-manusia ini lakukan di stasiun hingga rasanya tempat ini menjadi menyesakkan. Setelah be
sini terus. Mereka mengikuti kita, jadi jika ka
ku –mungkin karena otot-ototnya terlalu lama terlipat, meng
mun sepertinya sudah tidak dipakai lagi. "Kalian harus bersikap biasa saj
an Zach m
ku perlu menghubungi keluargaku
gintip. Mereka berdua bisa mendengar degupan jantung masing-masing. Valerie tidak akan berbohong. Dia benar-benar merasa jika hidupnya akan segera berakhir