icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pedihnya Luka Yang Kau Berikan

Bab 2 Meringis Pelan

Jumlah Kata:1075    |    Dirilis Pada: 26/02/2024

maaf, maaf." Dia panik sendiri hi

a basah. Damar mendongak menatap wanita itu tajam

untuk sesaat dia tertegun serta terpesona melihat wajah tampan dengan p

wajahnya. Damar mendengus kesal, diser

an!" sentak pria itu marah. W

e itu. Sebagian pengunjung menatap keduanya dengan tatapan terkejut, beberapa lain

n." Tangan Nikita hendak menyentuh dada pakaian Damar dengan tisu

dari bawah hingga atas. "Dilihat dari tampangmu saja! Saya yakin, gaj

ya sedang berniat membuat Nikita merasa menjadi bekas kunya

gaimana jika saya cuci baju, Mas-nya.

g! Ada

rdengar dari arah

sah gini, yang. Gara-g

Nikita memilih untuk mengurungkan niatnya. Wanita itu kemudi

irain siapa.

a aku numpahin Ice matcha b

mu kenal

a, sahabatku ku cerit

, kalau main hp, jangan di

ahan Ice matcha boba latte sampai kotor ke bagia

emodel. Maafin bestiku ini. Dia nggak sen

inggalkan Luna yang senyum-senyum

tcha boba latte ke kemeja dia?" t

tu..., itu, tadi Damar-mu

ama kamu. Sekalian kamu bawa Ray. Tapi kalau u

nggak ada, bisa-bisa beneran dia minta dibelii

ke sana dulu, ya?

h. Dari kejauhan terlihat Damar membersihkan sisa Ice m

anteng abis. Beruntung si Luna, tapi..., sayang banget cowok

nya tidak sesuai dengan ekspetasi. Dan sebagian lainnya han

nomor

ng menghubunginya "Setengah jam lagi kemeja

h menolak. Dia merasa gengsi menerima kenyataan bahwa Luna membelikannya kemeja

g, aku beliin yang baru?" Luna mencium pipi Damar dengan mesra. Dam

amar. Sang pelayan menaruh es krim itu dengan ramah. Setelah pelayan tersebut berjalan

hidung mancung Damar dengan gemas. Damar hanya tersenyum

ti pakaian. Sangat pas dengan postur tubuh yang tegap dan berisi dengan tinggi badan yang hampir mencapai 183 cm, belum l

eng. Damar tersenyum menyusupkan tangan ke pinggang Luna,

*

ak. Ketika didatangi ke bengkel miliknya, kata karyawannya sedang ke Malang. Ingin meminta Arnol sekretarisnya sendir

bukan sekretarisnya. Akhirnya dengan perasaan kesal yang terpendam di dalam hati. Siang itu, sekitar

r pun bersadar di kursi, ia meletakkan kedua tangannya di lengan kursi dengan santai. Wanita itu dengan hati-hati ia menyuguhkan minuman yang dibua

ang baru saja disuguhkan. Damar hanya menginy

uat seperti buku kecil gitu. Untuk hiasan foto-fotonya nanti sa

, Tuan." Citra menunjukkan hasil estimasinya. "Itu pun masih perkiraan lho. Soalnya kalau ada hiasan

kin. Kalau bisa warna marun dan gold itu. Usahkan sebulan seb

p, T

ce girl (OB) tak sengaja menyenggolnya, membuat ponsel mahalnya yang sedang dipegang jatuh. Un

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka