Sang Lelaki Pengantin Pengganti
in. Wanita itu membuka pintu dan masuk menghampiri seorang gadis cantik yang saat ini sudah menggunakan gaun kebaya pengantin.
iap, Nak?" tanya Laudia
dah siap,
damu. Namun, semua ini sudah diatur oleh kakekmu semenjak ka
luarga mereka dengan keluarga Nero. Kakek Arini berpesan kepada anaknya sesaat sebelum meninggal bahwa ket
rkan?" tanya Arini yang mel
hanya berpikir, apakah kamu b
dak pernah tahu dengan siapa akan dinikahkan, Arini sungguh bahagia
ang. Terlebih lagi, putri satu-satunya itu tidak menolak perj
uhi kebahagian antara ibu dan anak itu kembali terbuka. Tampak seo
dah siap
udah sia
sama Arini keluar dari ruang rias. Semua mata yang melihat kecantikan Arini tamp
ya? Tidak salah kalau Marvin Nero memilihnya,"
minta Arini duduk sambil menunggu mempelai pria. Perasaan Arini jadi tak
ai pria tidak kunjung datang. Lina Nero
sudah hampir satu jam, tapi ke
ve mengeluarkan ponselnya, lalu mencoba menghubungi Marvin.
entang Marvin?" tanya Aldebar
lum
n atau bagaimana? Sudah hampir sejam kita menunggu," keluh pak penghulu itu mendengkus. "Tampaknya
sedang berusaha menghubungi Marvin," sergah Dave saat s
enunggu. Dalam keresahan hati Arini, tiba-tiba mbok Ijah pembantu rumah tangga di keluarga Nero muncul sambil b
ta itu seraya meletakkan
ni ... bibi menemukan in
epada majikanya itu. Dave meraih kertas ter
dak ingin menikah dengan Arini. Marvin tidak mencintainya. Marvin juga tidak mengenalnya. Marvin hanya ingin menikahi orang yang Ma
tung saja suaminya segera menahan tubuhnya. Suasana di acara itu pun seketika diselimuti ketegangan. Semua yang menghadiri ijab kabul merasah. Dia kembali berkata, "Bagaimana? Kena
sahut Dave, membuat semua yang ada di ruangan itu sontak terkejut. Tentu saja tidak ada yang men
n bahagia ternyata malah berakhir menyedihkan. Seluruh tubuhnya diserang rasa yang tidak menentu. Bibirnya yang mung
n Alister bertanya kepada Aldebarn dan Lina, "Ap
a surat ini," ucap Dave sambil menyo
an itu berdiri. Mereka tidak menya
a yang harus kita lakukan?" tanya Adr
menanggung rasa malu yang diberikan Marvin kepada kita.
mengatakan itu. Tentu saja dia marah, apa lagi karena kejadian ini putrinya sampai menangis. Ayah ma
yang sejak tadi diam kini mulai bersuara, "Begini
menyangka harus menjadi tumbal menggantikan
yang membenarkan usulan dari calon besannya. Kemudian, wanita itu melihat suaminya yang berdiri tepat di sampingny
akhirnya Aldebarn tak pun
tap wajah putra pertamanya dengan penuh harap. "Bagaimana Dave?
Menatap dingin se
angimu dengan tulus. Jadi, tolonglah Umi, Dave! Umi tidak mau keluarga kita me
. Sebab, pernikahan telah dibatalkan," kata pen
penghulu. Pria itu berdiri di samping Arini yang sej
ksanakan," kata Dave datar
pengantin laki-lakin
pengantin laki-lakinya m
ngan dia ...." Di dalam hati, gadis itu menatap Dave ragu penuh tanda tanya. Ju
ai akan melaksanakan ijab kabul yang sempat tertunda lama. Semua
ulurkan tangannya yang langsung dir
," jawabny
ebarn Nero kepada Arini Azhara Alister binti Adrian Alister
Azhara Alister binti Adrian Alister den
**