Dosen Yang Bikin Basah (21+)
kelasnya dan selalu rajin bertanya setiap kali dia selesai kelas, kini se
endiri ketika melihat tangan Maya masuk ke celana dalamnya d
ikir Reyhan yang masih tertegun me
t apa yang sedang dia lakukan. Bibirnya yang ranum itu terbuka dan seperti
itu sedang
Reyhan ketika mengingat apa
ta di ruangannya, sekarang dia melihat ma
i terlalu b
... itu tidak benar!" pikir Reyhan yang sama sekali tidak bisa ber
RING
nyi, dan buru-buru mengambilnya untuk mematikan handphone itu. Secara refleks, Reyhan
kan oleh Reyhan
kejut melihat dosennya sedang melihatnya. Buru-buru, Maya segera menge
terbata-bata dengan
malu tertangkap
dengan tangannya yang memegang handphonenya. Pandangan
ng harus dia lakukan saat ini. Dia benar-be
r malu dan menjadi gelagapan. Apa dosen
ut terkejut ketika m
atnya," pikir Reyhan yang memut
a yang harus dilakukan olehnya. Apalagi setelah melih
Reyhan yang merasa seperti dituduh
akan beredar. Jadi ayo pergi dari sini saja," pikir Reyhan lalu langsung berbalik dan ingin s
u bisa mendengar ada suara tangisan yang berbunyi dengan pelan, membuat
E
hanya salah dengar, tapi ternyata tel
ngalir di wajah cant
a sambil menangis ketika
erlihat tidak percaya d
AAA
kencang sambil sesekali wanita itu meng
bil menatap mahasiswinya dengan bingu
. Dia seperti biasa merasakan bahwa Maya menangis k
nangis? Apa yang h
*
ngsung memanggilnya untuk keluar dan duduk di gazebo kampus
ada orang. Sepertinya mahasiswa lain masih ada kelas atau sudah pulang. Apa
napasnya lalu melirik ke mahasiswiny
ar Reyhan melirik wanita itu dan menanyakan sekali lagi
sambil menunduk ke bawah dengan
akan alasannya?" tanya Reyhan me
pi Reyhan penasaran kenapa mahasiswi yang dia tahu memang sedikit aneh deng
tu
*
hari ya
untuk langsung pulang ke kosannya dan masih berada di kampus sambil
n materi untuk tugas kelompok," pi
, tapi... Galih akan memujiku, kan?" pikir Maya y
gat tampan. Seperti pada cerita klise di bangku kuliahan,
a sekali belum pernah berpacaran itu menjadi berbunga-bunga. Dia bahkan tidak masalah u
sa melihat usahanya
rnya berjalan ke kelas tempat di mana
egangan pintu itu dan sedikit mendorongnya
alih.. ge
a didengar oleh Maya, membuat Maya terpaku di te
ng terkejut melihat apa
dan teman wanita mereka yang juga merupakan satu ke
h saat ini sedang berada di dada wanita
annya yang memeluk wanita itu lalu bibirnya mula
a Galih mencium belakang lehernya dan samping le
nita itu ketika bisa merasakan ada sesua
segera datang," ujar wan
ih lalu mengangkat kaos yang digunakan wanita itu dan dengan lihai melepaskan kaitan bra yan
Galih langsung naik ke atas dan mu
untuk dicari dan akan datang terlambat," ujar Galih lalu
itu?" pikir Maya yang sama sekali tidak
terk
egitu...
materi tugas kelompok mereka hari ini yang secara sukarela dia bila
ia itu akan menyukainya. Mem
," ujar Nia disela-sela desahannya
un Nia tidak dekat dengan Maya, Nia tahu bahwa Maya
nya Galih deng
apa-apa," ujar Nia sambil tersenyum ketik
a bukan seleraku," uj
," ujar Galih lalu menurunkan tangannya yang dari dada Nia d
a merasakan sentuhan di
anjut Galih yang aktif m
ar dengan jelas apa yang baru saja dikat
yang disukainya itu sedang melakukan hal seperti itu dengan wanita lain, tapi pria yang d
ari situ dengan hati yang
s di tempat tidurnya itu, dia tiba-tiba bangun dan m
nya menjadi wan
ta seksi juga!" pikir Maya dengan bertek
ahwa dia juga bisa menjadi wanita
*
n membuatnya menyesal," ujar Reyhan s
kan itu... di perpustakaan?"
at pria yang disukainya itu menyesal karena tidak menyukainya, tapi... Re
n sebagai gantinya... kamu akan secara natural menjadi seksi," ujar Maya dengan pelan s
alaman seksual. Itu sebabnya... Aku tidak tahu apa yang harus dilakukan,
publik?!" pikir Reyhan yang hanya bisa gele
?" pikir Reyhan meletakkan satu tangan
g terlalu berlebihan, tapi dia tidak menyangka bahwa dia b
benar-be
a dengan bingung k
i aku tidak tahu apakah aku melakukannya dengan benar," ujar Ma
wanita itu. Perasaannya sangat tidak menentu
tu s
n kakinya dan melipatkan tanganny
ernapsu hanya dengan menyentuh dirimu sendiri seca
dan menatap ke dosennya
engan usaha atau kedisiplinan!" ujar Reyh
jar dan sangat berdedikasi untuk belajar, tapi kata
ba-tiba apalagi di tempat umum seperti itu, tent
eyhan dengan serius, seperti ketika dia sedang mengaja
etika mendengar
an ini? Ah, aku harus buru-buru menjadi bernapsu lalu segera pergi,"
ang ekspresi terkejut ketika Reyhan menebak de
n ekspresi wajah yang terlih
nebak apa yang dia pikirkan? A
seharusnya bisa berhasil, tidak akan berhasil!" ujar Reyhan
-lahan pemanasan di
kata-katanya ketika dia akhirnya
Reyhan yang menyadari bahwa saat ini topik pembicaraan me
berdiri dari t
apa yang kulihat tadi," ujar Reyhan dengan k
jar Maya buru-buru lalu memegang
wajah penuh tekad dan air mata yang
diri dan masih memegan
yang dikatakan oleh Sir, ak
dari sikunya dan berusaha menarik tangannya lagi
atu seperti ini, kan? Karena Sir adalah o
a dengan pelan sambil menatap Reyhan dengan tatapan
tik dan terlihat sangat polos. Wajahnya bahka
mesum," l
ihat sangat mungil. Apalagi ketika wanita itu mengatakan hal-hal mesum, entah kenapa, itu terdeng
t menggelengkan kepalanya
embali menyadarkan dirinya lalu melepaskan pegangan Maya di lengannya
baru saja kamu katakan?!" ujar Reyh
ak mendengar itu, jadi janga
langsung membalikkan tubuhnya d
sudah kehilangan akal sehatnya?" pikir Reyhan yang tidak meny
endengar hal seperti itu lagi dan menganggap ini tid
r-benar meremehkan
akan, atau bahkan sedang menuju ke suatu tempa
yang diinginkan oleh sir!" teriak Maya ketika se
*
alanya di atas mejanya. Ekspresi wajahnya terlihat kelelahan
g beberapa hari ini terus mengejarnya dan mem
bisa menemukan pria yang usianya sama dengannya!" piki
etelah aku memecat asdosku," gumam Reyhan sambil m
bisa membantu mengatur bahkan untuk data yang sederhana saja," pikir
atu terbesit di
akan melakukan apa pun
rgoda untuk memanfaatkan wanita itu agar bisa membantunya meringankan sedi
sung menggelengkan
uatu yang salah dengan mahasiswaku, aku pasti akan dipec
s itu sehingga dia bisa mengerti!" pikir Reyhan den
dak disangka-sangka ol
uka kancing kemejanya dan melepaskannya kemejanya, memperliha
il mencondongkan tubuhnya ke arah Reyhan
ahnya ketika melih
ah jadi sep