Mengejar Cinta Wanita Dingin
u, kau bukanlah wanita biasa, Li
*
turun dan kembali berjalan melewati jalan setapak, dite
tanya Riska pada Liana y
sempat hujan gede jadi ber
ni sekolah kita, kamu bisa kan datang,
n?" Liana
kut ya Liana, plisss ..." mohon Riska sambi
arnya
terlalu sering menolak, jika aku ajak keluar meskipun bersena
luar Ris, apalagi ditempa
engibas-ngibaska tanganya diwajah Liana. "Mau ya
ya Ris. lia
bilang nanti-nanti terus tiap kali aku
ku ikut Ris, tapi
u jemput kamu." Risk
ti aku sudah ditunggu ibu, bay Ris
jemput kamu." Riska memeluk Liana erat lalu
Hufffft!'' batin Liana yang sudah hafa
Namun langkah Liana terhenti seketika, ketika melihat Rendy yang melewati dapur bers
dy mumpung dirumah, kan jarang-jarang kakakmu yang satu ini diruma
arus Liana kerjakan malam ini juga," hindar Lia
k diam seraya memperhatikan adiknya Li
au sesuatu pada adikmu itu Ren?" tany
dang mengejar target tug
ar kayak teman-teman lainnya. Padahal diusianya saat ini adikmu itu sudah p
g bu, itu artinya Liana f
ibu malah dukung adikmu." san
a, maa
pa sama umur. Liat teman-teman Liana, semuanya sudah pada menik
, Rend
sudah mau punya anak satu. Jujur ibu pusing mikirin kalian berdua. Kamu betah menjomblo dan sibuk pe
e
tika mendengar ucap
kasih satupun Nu? atau teman
kamu tanya adikmu se
ra pada Liana." Rendy meneguk
yang tampan, bisa dikenalkan adikmu
h
h
sang ibu membua
gung Rendy. "Gimana, kamu pasti punya teman ya
nanti Rend
au mereka jodoh." sang
am tanpa kata. Sang ibu merasa di
karang pada adikmu g
endy menga
a lalu mengetuk pintu kamar Liana. Meski ragu,
o
o
leh kakak bic
e
epat ketika mendengar suara Re
ndengarkanku kan,
bisa diam, tanpa mau menghiraukan pe
skan pergi dari kamar Liana tan
inya itu. Tangis yang menjadi teman hidupnya disepanjang malam-malamnya, tak ada yang tau jerit tangis Liana selama ini, mengingat Liana sangat pandai menyembunyikan kepiluan
*
anya. Sengaja Liana menyibukkan diri dengan pekerjaan, karna memang han
hatikan Liana. Ia sudah bertekad akan mengambil hati Liana mencuri perhatianya setelah semalam
ang kerja ada rencana tidak
uan," jawab
terus mencoba agar bisa mend
baru dibuka. Dengar-dengar banyak menu yang enak-enak kita
apan dinginya. "Saya tidak bisa Tuan karna saya harus pulang dan
ar saya antar pu
epot, saya bisa pulang se
a," mohon Dytga sambil menangkupkan tangan memohon p
g kau lakukan?" Lia
beberapa pasang mata yang ada disana. Bahkan para
kau masih menolak ajakanku," timpal
makin berbisik didepan Liana. Hingga Li
tuan," ucap
Dygta. Iapun berdiri cep
irnya kau menerima ajak
an ini lagi," pinta Liana merasa tak ny
au harus hentika
ma-maksud tuan.
nggil saja saya Dygta. Ok!" Dyhta
jadi sorotan para
ygta." Liana segera
agiaan terpancar diwaj
tkan pekerjaanmu begitupun kalian!" titah Dygta s
at mereka membubarkan diri dalam sekejab mata. Begitupun Liana yang kini ke
ditelinga mereka. Ingin rasanya Dygta mengajaknya berbicara, namun ia tak ingin membuat seorang Liana menjadi takut seperti tadi pagi ia meminta. Ternyata sejak tadi Dygta memp
n ini kali pertama Dygta bisa melihat wajah Liana bisa sedekat dan ada didalam mobilnya. Tanpa terasa lima belas menit mobil su
ng berhenti seben
uk tidak memanggil itu!
af Dy-dygta."
"Ada apa Liana, apa ada sesuatu
kah dia menumpang dimobil ini bersama kita, tu-tu
il saya tuan lagi, cukup Dy
na semakin men
anggil temanmu su
i gugup Lianapun segera turun dari
panggil
edang apa kamu di
ake mobilku, itu ada bosku dimobil
ie cieeee ... yang udah punya gebetan,
sebelum bos aku marah karna k
kangnya, dan duduk dikursi belakang, Liana pun henda
Jangan di belakang, seperti sup
dang Liana menatap Riska dengan tatapan bingung. Dengan sigap Riska kel
um puas seraya memandang Liana dengan senyum kh
uk disana," timpal Riska cekikan karna m
nunduk resah, karna duduk berdekatan disamping lelaki seorang Dygta yang tak lain ata
u cantik Liana, tapi sayang kau begitu polos, aku yakin, dia sangat menyukaimu,' bat