Mengejar Cinta Wanita Dingin
sianya, Liana yang supel dan periang selalu bermain dengan riangnya b
tin
ndiri, setiap hari Liana selalu mengerjakan pekerjaan orang tuanya, baik pekerjaan ringan maupun berat, bahkan tak jarang Lianapun mengganti peran orang tua dalam menjaga adik bungsunya Dino. Maklumlah ayah Liana sudah lama
indukan peran orang tua, apalah daya, Liana hanya bisa me
dangkan kedua kakak Lianapun bekerja diluar kota, Rendy dan Ikbal
sepihak atau phk. jadilah kini Rendy hanya dirumah saja menemani
*
a selalu bekerja membantu peran orang tua, setiap hari men
dupnya juga sifat yang ada pada diri seorang Liana selama ini h
berakohol bersama teman-teman tongkrongannya. Rendy pulang saat sudah pukul dua dini hari, entah setan apa yang membisiki telinga Rendy
l
terbuka deng
ati Liana secara perlahan. Tatapan Rendy begitu menelisik keadaan Liana kala itu. Sorot matanya yang tajam dan juga de
at ia membuka mata. Sontak tubuh Liana bergetar karena t
" Liana terbata s
ah Rendy membuat tubuh Liana semaLiana masih mem
ung membungkam mulut Lia
rontak kuat saat mul
na!" gertak R
kukan?" gugup Liana kecil. Liana
bekap mulut Liana kembali dan mena
ug
Ren
kau Liana!" ger
cil yang tak sebanding dengan kekuatan orang dewasa membuatnya tak berarti
ng perasaan yang kini telah hancur karna ulah sang kakak. Rendy dengan bringasnya merenggut apa yang seharusnya ia
l saat itu. Dunia seakan ikut berkabung atas apa yang terjadi padanya. Ya. Lia
mbab hatinya hancur dengan kondisi yang begitu memprihatinkan. Semalaman sejak kejadian malam tad
o
o
gil Dino dari
. Ia menoleh seraya mengusap sisa-sisa air
ana dengan suara l
ak Liana d
ai Liana menguatkan diri untuk berdiri. Ia memilih berjalan kekamar mandi sebelum menemui Dino. Liana tak ingin ke
a lakukan ini padaku kak,"
bikin Dino takut ..." te
kuat demi Dino adikku." Liana menggeleng kuat. Liana segera mengusap
teriak Dino se
iana bergegas menyahut seraya me
l
erlahan. Ia melihat adik bungsunya te
ug
t menutup matanya sejenak. Sekuat apapun Lian
membuka pintu," ucap Din
asnya dalam-dalam
dur pulas banget, sampai-sampai tidak
ri kebohongan diwajah sang kakak. Merasa di
ama sekali kak
namanya orang tidur
unkan kak Liana, tapi tetap aja tidur," cengir
na akan buatkan sarapan untuk Dino dan ..." ucap
kak?" ta
cepat. "Ah tida
ita pergi ketaman?" tanya Dino
ya akhirnya menggeleng. "Maaf
k?" bocah itu t
Liana justru te
na," pan
cepat mandi. Biar kak Lian
pi
in
klah
mbali lolos begitu saja diwajah cantik Liana. Hati Liana semakin sakit ketika ia harus mengingat kembali kejadian malam tadi. Denaan ini terjadi padaku,' kelu