icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pengantin Sang Duda

Bab 2 Part 1

Jumlah Kata:1972    |    Dirilis Pada: 29/01/2024

pasien sudah terlelap dalam tidur masing-masing. Sementara di lorong yang lain, lampu masih

luar ruang operasi dimana sang istri sedang melakukan proses persalinan. Seseka

ker sangat emosi. Ia ingin mengumpat. Ia ingin menyumpahi seseorang. Namun ia tahu kalau semua itu tidak ada gunany

h bayi itu akan keluar d

ustru apakah istrinya akan selamat atau tidak. Dia tida

ih mengenakan seragam operasi keluar dari pintu ganda itu dengan satu b

erempuan,

istri saya?" pot

ayi itu adalah bukti buah cintanya dengan sang istri, tapi bayi itu

t itu dengan sabar. Perawat itu kembali mencoba menyerahkan s

ti menginginkanmu untuk melakukannya." Bujuk san

a. Dengan berat hati ia mengulurkan tangan, menerima bayi dari

ak yakin seperti apa warna matanya. Apakah akan sama seperti miliknya atau milik ibunya. Alisnya bahkan hampir tidak ada. Hidungnya kecil

Setelah menghapus airmatanya dengan kasar, Ilker berjalan ke sudut ruang, mengangkat kepala bayi itu sampai sejajar dengan kepalanya, mendekatkan telinga kananya ke b

il itu. "Sudah memiliki nama?" Tanya wanita itu pada Ilker, tapi lagi-lagi Ilker memilih memalingkan

emikian dan dia memakluminya. Hati pria itu sedang

n membawa bayi Anda ke ruang bayi." Umumnya yang dijawab anggukkan oleh orangtua Ilker. Dan se

ngannya kembali meremas rambutnya. Anaknya sudah keluar, lalu bagaimana sekarang? Bagai

hawatirkan, keselam

asangan suami istri pada umumnya, dia dan Syahinaz hidup dengan penuh cinta dan

selalu terlihat baik-baik saja, kala itu mul

tah setelah selesai makan. Saat Ilker bertanya apakah istrinya baik-baik saja, w

eriksakan diri ke dokter-terlebih saat ia melihat Syahinaz yang kian hari kian kurus-Syahinaz justru menol

pack untuk memastikan dugaan Syahinaz, dan benar saja. Beberapa alat test pack berbeda merek

menolak karena menurut pencariannya di internet, kehamilannya yang masih muda tidak akan menunjukkan

melakukan pemeriksaan total. Kabar tentang dirinya mendaftarkan Syahinaz ke dokter kandungan jelas langsung sampai p

ebab dokter merasakan ada keganjilan di tubuh Syahinaz. Dokter menduga, tahu kalau selain

h dan juga USG perut yang lebih teliti, namun saat hendak melakukan MRI, Syahinaz menolak

ujuk Syahinaz untuk menggugurkan kandungannya. Namun istrinya itu menangis dan bahkan mengan

unanya anak itu lahir jika kehadirannya

bukannya tidak berusaha dan hanya pasrah pada keadaan, tapi disini ada janin yang Tuhan

rdosa juga karena jelas ini hubungannya dengan kesehatanmu." Ilker masih bersikeras. Namun kekerask

kuat. Minimal saat dia masuk trimester kedua atau maksimal setelah

Kita bisa saja terlambat mengob

ang Tuhan berikan untukku. Nyawaku, untu

ergerak cepat mendekati sang istri yang duduk di ujung tempat tidur. Berdiri di a

gat penting untukku. Aku mencintaimu, Syahinaz. Kau itu nyawaku, kau hidupku, kau pemilik hatiku. Kalau sampai kau pergi, apa yan

ya di kepala sang suami dan memeluknya erat. "Aku juga mencintaimu. Aku

kan aku melakukannya nanti, setelah anak dalam rahimku ini cukup kuat untuk menjaga dirinya

istri, ia menurut. Tepat di bulan keempat masa kehamil

keduanya melemas seketika. "Kankernya sudah menyebar ke selaput perut dan kelenjar getah bening

an proses penye

si istri Anda yang sedang hamil, maka pembedahan baru bisa dilakukan setelah melahirkan. Kecua

dua, kem

ya, apa akan baik-baik sa

an salah satu jenis kanker yang bisa menyebar ke janin. Namun tetap saja, efek dari kemoterapi akan

an istrinya, jelas masih dengan prinsip awalnya yakni memilih untuk tidak

emakin besarnya kandungan Syahinaz

at, ia bahkan berjanji akan membawa istrinya keluar negeri dan

mendahulukan sang bayi tak peduli bet

saat melahirkan?" tanya Syahinaz di suatu sore saat mereka sedang ber

wab Ilker lirih. Ia tidak suka dengan pembicaraan semacam ini. Ini seperti kode ya

lan yang hangat. Wajahnya pucat, rambutnya yang dulu hitam dan lebat kini su

lami busung lapar. Perutnya membesar sementara wajahnya teramat tirus sampai tulang pipinya menonjol. Matanya cekung dengan

nak yang ada dalam kandungan itu adalah anaknya, di h

adi salah satu bagian dari yang

itu. Kau tidak akan meninggalkanku, Syahinaz. Karena jika itu yang terj

sumber kebahagiaan." Ucap Ilker marah yang me

ker

tidak. Kau sudah berjanji pa

an melakukan semua pengoba

hal yang sama." Dan setelah mengucapkan itu, Ilker bangkit dari duduknya, meningg

akan melakukan operasi pengangkatan kanker pada ist

k bisa hamil lagi, namun Ilker tak peduli. Bag

ak

iliki panti asuhan yang mengurus anak-anak kurang beruntung. Syahinaz buk

tan sang istri. Bahkan bayi yang perawat katakan akan di

rtahan duduk di ruang tunggu operasi, menunggu pintu terbuka dan memberikan kabar

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka