icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Princess Avyanna

Bab 3 Teror

Jumlah Kata:2222    |    Dirilis Pada: 26/01/2024

Cahaya matahari yang terang menimpanya membuatnya

rumput di sekitarnya, kemudian menco

berwarna merah muda yang tersebar. Angin berhembus lembut mempermainkan

iri, langkah kakinya yang telanjang membawanya de

angan kanannya terulur untuk membelai satu bunga, ke

uara seorang wanita menginte

osisinya sekarang, ada seorang wanita berusia 30 tahun yan

selendang kain tile putih polos yang beterbangan ditiup angin. Surainya yang berwarna hitam pekat dib

engalihkan perhatiannya dari wan

as dari wajahnya. Kedua tangannya terulur pada Avyanna, menan

itu. Namun dia tidak berusaha untuk menja

ya. Cantiknya putri ibu," gumam wanit

ngungan. "Ibuku sudah meninggal. Selain

Kau tidak ingat pada Ibu, ya? Tidak apa-apa, Sayang. Suatu hari kau pasti akan ingat. I

a yang wanita itu katakan. Namun, perasaa

itu melepaskan tangkupannya dari wajah Avyanna. "Ini adalah

dan sesuka hatiku? Ini mimpi? Ken

belai pipi Avyanna. "Mungki

yang terjadi pada dirinya. Avyanna mencoba mencubit

enatap ke arah padang bunga, raut muka

rik pelan lengan Avyanna untuk mendapatkan atensi gadis i

Kalung yang akan membawamu kembali pada Ibu dan te

gerti dengan apa yang wanita itu katakan. "Kenapa pula harus aku yang

an diri pada Avyanna, lalu mengecup keningnya dengan lembut. "Jika

kupu-kupu bersayap putih yang beterbangan dari bawah roknya. Kepingan-kepingan itu semakin naik hingg

p. Hawa dingin dan basah menyambutnya. Di depan matanya, kegelapan itu berubah menjadi wa

ak mengerti mimpi macam apa yang k

ubuhnya untuk naik ke permukaan. Perlahan, tubuhnya pun naik hin

_ __

Avyanna! Bang

ersebut bukan suara seorang wanita yang ada di dalam mimpi Avyanna, me

dibawanya duduk. Dia lalu menoleh ke arah jendela yang me

sosok berjubah hitam tengah bertengger di at

rambut dan wajahnya, memamerkan seringainya. Rambutnya melambai kare

ketika. Dia bangkit berdiri dan berlar

ya kau seharusnya berada di Akademi Ancan

kademi Halion. Akademi Ancano berada ibu kota Ancano. Butuh wa

di kekaisaran, dia pasti hanya butuh waktu tempuh beberapa jam. Namun, rasanya tet

arnya mendarat tepat di depan Avyanna, nyaris menabraknya. "Apa ada yang

gaimana bisa kau bisa ada disini? Bukankah jarak tempuh

gkat kesini setelah kelas selesai dan mendapatkan izin. Aku terlampau rindu padam

a, kemudian menciumnya dengan ekspresi memuja

Basilius ini menjadi pendampingku." Hazael tersenyum tipis p

arik surainya yang dicium oleh Hazael. "Kembalilah k

tanya Hazael sarkas. Ekspresinya berubah cepat men

betapa cepatnya beritanya

nya untuk mencari informasi di rum

nya dipalingkan dari Hazael. "Ayah sudah mempertimbangkan semuanya dan h

dengan jawaban tersebut. "Kalau be

Kening Avyann

ael bersedekap, nada bicaranya terdengar kesal. "Dia p

lau dia sedang sangat marah. "Apa kusingkir

azael yang kekar, tatapannya tetruju pada laki-laki it

i!" Suara Hazael meninggi, membentak. "Selain itu, dia juga ingin merekomendasik

rendahan memang selalu memakai cara yang rendahan unt

ggeleng, genggamannya pada lengan Hazael perlahan le

lu aku bagaimana?" Tanpa sadar Hazael meninggikan suaranya, kedua tangannya

-laki itu dapat Avyanna rasakan di wajahnya karena dekatnya jarak me

g menguar dari sana yang begitu memabukkan bagi indra penciumannya. Aroma yang Ha

leh menikah sampai aku lulus tingkat dua. Tunggu aku na

ah karena miliknya diusik orang lain. "Dan saat itu ... tidak akan ada yang bisa m

erlahan pria itu mendekatkan wajahnya

mata beriris ungunya menatap ke dalam mata pria yang telah

Hazael, seringai yang licik. "Tap

ing tidak ingin dia dengar dari kakak sulung. Ja

yanna, kemudian naik ke bibir gadis itu dan membe

fantasi dan nafsu yang menyelimutinya. Lengan kirinya yang kuat melingka

k ada hubungan darah di antara kita, apa yang perlu kita takutkan

_ _

ngah mencari mangsa di tengah kegelapan, menjadi teman suara bagi langkah kaki kuda jantan yang Hazael tunggangi. Menyus

angat gelap. "Sepertinya belum dini hari. Aku harus berhati-hati

Ancano. Izin itu pasti takkan diberikan karena ini adalah hari-hari yang menjelang u

ng saat mengetahui bahwa gadis pujaannya dikabarkan dil

n Pervaiz jika bersama Nizam. Namun meskipun menjadi ratu, dia tetaplah bukan

ya aku khawatir jika ayah terhasut oleh Jericho jika aku tak ada

azael menurun. Dia tidak menyadari adanya ganggu

ba-tiba meringkik hilang kendali, kedua

ang kuda, berusaha mempertahankan keseimbangannya di

hingga akhirnya Hazael pun terjat

ring yang berguguran. Sang kuda yang telah menjatuhkan H

gkit, kemudian memasukkan dua jarinya ke mu

galkan Hazael, menembus kabut putih teba

h itu dengan kibasan jubah yang dipakainya. Namu

kewalahan. Dia berusaha memandang keluar kabut, namun kabut yang tebal itu men

g bisa dia lihat selai

ada sedikit ketakutan terukir disana seiring detak jantungnya ya

rat seorang pria mengejutkan Hazael

menggenggam erat pedangnya dan membalikkan bad

pedang di tangannya pun terlepas dari ge

n kuat dari belakang setelah dia berbalik. Kedua tangan Hazael berusaha meraih

l semakin panik sa

perlahan menghilang dan pandangannya mulai memburam. Kedua tangan yang terus berusaha

ukunya sendiri karena terlalu panik. Darah mulai menggetas dari luka cakar. T

el sempat melihat sosok berjubah hitam yang tiba-tiba berdiri di hadap

mata dengan iris mata ungu mengkilap yang terlihat. Lain

kan di atas kepala laki-laki itu, perlahan menjambak surainya. "Suatu ke

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka