Oh, Love?
segala yang dilewatinya, tak terkecuali rambut Jane yang di terpa menjadi tak beraturan buru-buru dia mengikat rambut yang terurai, sesekali dia mengusap lengannya, hawa yang dingin membuatnya me
yang seburuk ini rasanya tak a
lebih larut akibat terjebak hujan, dia mengeluarkan payung dari dalam tasnya, membukanya dengan pelan. Dia memutuskan meninggalkan halte dan be
erombolan pria yang tengah duduk di teras rumah kosong. Awalnya dia berpikir untuk meminta bantuan pada mereka, setidaknya mengantar pulang. Tapi dia mengurungkan niatnya. Seorang perempua
berani melewati rombongan pria itu, apalagi membantu pria yang di pukuli itu. Tapi kondisi dengan cepat berbalik, pria yang awalnya tampak kalah sekarang lebih unggul.
u masih di sana berdiri dengan mengusap bibirnya yang mengeluarkan darah kemudian dia menggunakan maskernya dan menutu
pan kau be
ntungnya kian berdegup kencang. Dia mematung
tak keluar aku yang akan menghampiri
tu jika dia muncul? Dia tak bisa membayangkan. Pikirannya menjadi k
membuat payung di pegangannya terjatuh. Jane membela
inggi darinya yang juga memberi tatapan tajam serasa s
mengatakan sesuatu tapi sekalipun
nya dia tak berpikir bahwa orang yang berse
tanyanya, tangan kirinya
n dari orang-orang yang ingin menyerang Anda. Saya hanya pejalan kaki yang kebetu
u tak berbahaya dia tampak mengurangi kewaspadaannya, itu terlihat dari
kemana?"
Perawakan pria itu agak menyeramkan dengan tubuh besar, kekar, dan tingginya. Wajahnya tak tampak jelas karena tertutup den
ku Bers
nya Jane sa
hanya perlu kembali berjalan menuju
ria didepannya, bagaimana bisa dia membawanya pulang
Seketika Jane menjadi panik "Hey?! Jangan Mati. Aku tak mau
rsama mu" Suaranya terdengar berbi
dia menatap mata pria itu seketika dia menjadi iba. Dia mengurungkan niatnya men
berjalan?!"
papah aku sampai ke
h kecil darimu. Tinggi 160 dan kau t
i seperti ini pria itu masih sempat mengancamnya. Pria yang tak sopan, sesuka hati menyuruh-nyuruh bak seorang raja. Setelah mempertimbangkan banyak hal. Jane memutuskan membawanya
kali!!" G
ah nya. Sejenak kemudian dia mem
a kembali memandang lurus jala
mudian dia tak menanyakan apapun lagi. Sekara
u? Mm, maksudku namamu?
egitu terasa dekat di tel
itu nama yang bagus"
k masker itu dia menyeringai "kau tau terlalu baik dan
k tahu kenapa dia memilih membantu pria itu. Apa mungkin karena ketidak mampuannya untuk menolak. Jane membenahi posisi Ed dan te
an pria baik-baik? bagaimana jika dia seorang buron yang melarikan diri? "Hey, apa jam
tung dia sudah sampai di rumahnya "Hoy!!" Jane sedikit memekik, berusaha
mpingkan pikiran negatif tentangnya" Jane berh