icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Proyek Villa di Kaki Gunung Slamet

Proyek Villa di Kaki Gunung Slamet

icon

Bab 1 Seperti kota mati

Jumlah Kata:1100    |    Dirilis Pada: 23/01/2024

es yang kunaiki sudah tiba di terminal kota Mangkubumen. Kota kecil

an yang menunjukkan pukul sepuluh malam,

ni tangga bus. Namun, sopir yang sudah beruban itu tidak

ampai di sini," ucapku dalam ha

lama kemudian, bus mulai bergerak meninggalkan terminal. Ter

pi. Hanya ada dua lampu yang menyala redup, satu d

u tidak melihat ada orang atau kendaraan lain di sekitar

e ke Desa Pringan?" Gumamku. Andai saja tiket bus siang ha

ertamaku datang ke kota kecil ini, dan juga kali pertamaku menuju

uah Villa. Tugasku adalah mengurus k

kan kusambangi, hanya nama seorang warga d

k semudah itu. Pasalnya, ada rasa tidak nyaman yang mengusikku. Aku mer

tiku. Aku merasa lega. Mobil itu berhenti tepat di

obil yang terbuka. Aku bisa melihat ada seorang pria dan seorang wa

e Desa Prin

rjalanan. Dua orang di belakang juga mau ke sana. Mau ikut sa

uru aku naik ke mobil dan duduk di sebelah sopir sambi

n. Apa Mas nggak takut?" tanya sopir mob

ya, saya mau ke rumah Pak Jan

tahu... tahu... nanti

i kursi belakang tidak mengeluarkan suara sama sekali. Lima belas menit pertama

berubah. Keadaannya makin gelap dan sepi. Pak Kasman tiba-tiba

mengucapkan ayat-ayat yang pernah aku hafal, mencoba menca

erembun. Aku tercium bau wangi yang menusuk. Sesekali aku menoleh ke arah

yat lagi, merasa ada yang ganjil di dalam mobil ini. Aku menoleh k

rjuntai ke bawah, sedangkan kepala yang sebelah kiri gepeng

pintu mobil. Sekarang aku bisa lihat lebih jel

engan belatung-belatung yang merayap dari hidung dan mulutnya. Sedangkan p

iga. Hujan makin deras, bajuku basah kuyup karena ai

. Wanita itu mulai menggigit-gigit bibirnya sampai robek, sementara pria itu menghentakkan kepalany

melaju ke sisi kanan. Aku hanya bisa me

Allahuakbar. A

AK

t karena terbentur dashboard. Aku berusaha membuka m

isa melihat mobil ini menabrak pohon di sisi k

lu menyinari sisi pengemudi dan kursi belakang. Tapi, ket

mbuka pintu mobil dan keluar dari s

rat, dan aku harus berjuang keras untuk naik dari

ncapai puncak. Dengan napas yang terengah-engah, aku memeri

ke dalam tas. Dari atas, aku menggunakan senter untuk melihat ke bawah. Aku kaget melihat mobil yang

anan mengikuti jalan yang ada. Aku tidak mau berlama-lama di sin

ter ke depan. Tanah yang berlumpur dan berkerikil serta

melihat sebuah papan tanda kecil yang bertuliskan 'Desa

p. Aku bisa melihat ada cahaya lampu dari dalam warung. Aku beranika

njawab. Aku mengulangi lagi, tapi tetap sepi. Tiba-tiba, pintu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka