icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Terpaksa Menjadi Ibu ASI Anak Selingkuhan Suami.

Bab 2 2. Meng-ASI-hi

Jumlah Kata:1053    |    Dirilis Pada: 25/01/2024

mi juga, Tsan." Bimo terharu dan bersyuku

injakkan kaki di rumahku!" D

ambang pintu, Bimo melakukan tindakan yang tak di

isa membuat kamu memaafkan dosa-dosaku, ak

s, mengguyur permukaan pipi d

Bimo lebih menyala-nyala di hati Tsani saat ini. Bukan karena egois, Tsani ingin Bimo merasakan

melihat wajah sang bayi yang begitu mirip

Semua sudah selesai! Semenjak kau beranjak pergi sa

SI-mu untuk dia. Dini sudah membuang kami, to---long--- , Tsan ...," tangis Bimo kini lebih keras dari tangisan bayinya, sedangk

n. Dan sekarang kau datang dengan membawa bayi gundikmu

ruh tubuhnya memanas, jantungnya tak bekerja lagi dengan nor

sudi menerima dia dalam hidupku. Apalagi harus merawatnya sep

utup pintu, kedua kaki

apa kamu k

ni menangis, Tsani menyeka air mata

an jelas mata basah lelaki di masa lalunya. Lelaki yang dulu sangat beringas, kas

t campur." Pak Noto selaku RT setempat bersama tig

." Tsani langsung bangkit,

n perkara ini." Pak Noto membantu Bimo yang sudah ter

ngin menampakkan wajahnya di

u," titah Tsani singka

Rosi yang duduk di ruang tamu. Dua Ibu lainn

kebetulan lewat di depan rumah Mbak Tsani. Katanya ada keributan di rumah Mbak Tsani. Saya selaku RT di sini berhak ta

kesalahan di sini

menampakkan wajah yan

Bimo. Ini benar Mas

mpilan Bimo yang jauh berbeda

usli, Bu?" tanya Pak

ntan suaminya

... Mas

pi masih menyandang status sebagai suami Tsani kare

Setelah apa yang telah kau perbuat!" Tsani spontan bangkit dari dudukny

elah Tsani berusaha menenangkannya.Seorang Ibu yang m

Bapak ini sudah sangat kehausan, peru

Semenjak saya diusir dari rumah istri kedua saya.

sekiranya ASI Mbak Tsani masih keluar,

asih minum ASI. Namun ada ketidaksudian Tsani men

kumohon," bujuk Bimo. Menjatuhkan diri di lantai, tanganny

dulu, ada nyawa bayi tidak berdosa yang jadi tar

ani yang sedari tadi butiran air matanya mengalir deras baga

langkah gontai ia mengambil ali

." Bu Farida dan seisi ruangan terkejut dengan

emua orang, kecuali Tsani yang

ninggalkan ruang tamu. Langkahnya semak

Tsani dengan telaten. Sepertinya Beliau

an Bu Rosi duduk di kursi plastik. Tatapan Tsani sa

bak. Semua yang terjadi sudah

lebar. Orang lain bisa saja memandang remeh ujian hidup yang

dengan wajah Dini. Membuat Tsani

ng bayi, Melani masuk ke kamar.

ani terkejut dengan celoteh putri kesayanga

ah kandungnya?" Tsani bermonolog dalam hati, "lant

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka