Kisah Seorang Pelacur Istri Tuan CEO
su. Dia dengan malas membuka matanya, matahari yang tertuju pas ke netranya membuat
ah terbuka. Memerhati sekeliling,
ebahagian pahanya, perlahan dia menarik kain yang menggumpal di sudut katil menutupi tubuhnya yang terbuka. Kepalanya terasa berat, pikirannya
itu menindih perutnya hingga dia merasa takut dan dengan hati-hati mengalihkannya. D
, air matanya mun
emakin keras dia berpikir dia semakin bingung. Terakhir yang tersimpan di memorinya a
engan Tante Mira saudara ibunya. Tempat dia
lu ya. Doakan aku se
nak, ikuti saja Kata om mu.. katanya kamu a
kirimin aku boneka ya." Sahut
ang penting Cici harus den
." Cici mem
jangan lupa kirimi
an memori suka duka bersama neneknya. Dia tertunduk pilu , Mira harus kuat dan akur dengan permintaan om dan tanten
terhadapnya entah mengapa sejak kebelakangan ini begitu b
ambil bua
m, kasi ke
kan gerak geri Maya, terkadang g
erasa serba salah. Dia sadar tel
ingkatnya
ahnya. Dia baru ingat om Ronald menyodorkan sekaleng minuman soda, dia yang haus lang
a ke sebuah Mobil sedan berwarna hitam. Pandangannya melayang layang d
i, sesak di dadanya seakan tidak bisa tertahan lagi. Dia merasa
a sendiri tega merencanakan kejadian hitam sem
tua bejat itu.
jeling ke arahnya. Ya Allah, sungguh gelap dan jahat perenca
adil terhadapnya. Kesuciannya direnggut dengan mudah oleh pria yang tidak dikena
a, ketakutan juga menyelubungi benaknya, ap
, dia harus ber
matanya yang tersisa. Dia berusaha mengumpul segala keku
bangun
tidak m
, aku mau bicara".. Maya men