Stay With Me
dengan angin yang mencoba menyapunya. Dia masih kesal "Sial! sialan! aku selalu saja lembur dan tiba-tiba saja manager memecat ku" gerutunya sembari si
yang ramai lalu lalang kendaraan. Ya, k
Beberapa menit dengan posisi yang masih sama akhirnya sebuah mobil hitam terhenti tepat did
i mengatur posisi duduk di kursi. P
pedal gas, mobil melaju den
ng kerja?" tany
ea tanpa mengalihkan per
ta pulang larut malam
kan diri dengan ponselnya. Rhea sudah terbiasa pulang di jam ini dan selama itu tak pernah terjadi hal-hal aneh. Harusnya dia be
idup. Di dunia fana ini, kita butuh uang bukan? sedikit pulang terlambat bukan masalah" dengus Rhea.
sedang butu
tertuju pada pengemudi itu "Apa mungkin tidak
aan, uang yang diber
dengan pembicaraan
teman t
"Sialan. Meski aku butuh uang aku tidak akan p
pernah tidur
tersulut. Sungguh dia merasa tak nyaman dengan arah pembicaraan ini. Dia merasa stigma pada wanita yang
n aku se
u masih j
arang!!" pekik Rhea lantang,
n di telinga kirinya sembari tetap fokus menyetir. Sekilas Rhea melihat ser
amun terkunci. Sekuat tenaga d
sesuai dengan yang Anda inginkan" pengemudi itu berbi
engar jawaban yang teg
ya untuk melarikan diri tak berhasil. Pikirannya menjadi kalut, kema
li membuka ponselnya. Ya, dia akan meng
mu
seorang. Rhea menoleh kebelakang rupanya di bangku belakang terdapat seo
kepalanya. Dia mencoba mengatur napas, duduk di kursinya dengan ten
kan aku sekarang juga!!" teriak Rhea lanta
onnya, bak angin la
hidung Rhea dengan sesuatu. Seke
yentuh kepalanya yang berdenyut. Lalu,
kali dia berada didalam mobil dengan beb
sek
menantinya disini. Rhea merasa lega kala pakaiannya masih terpakai rapi seperti sebelumnya, dia menarik selimut menyembu
irnya ka
ang pria duduk di kursi yang tak jauh darinya. Dia tak bisa melihat jelas wajah pria itu. Namun,
anita yang menjual diri. Jadi ku mohon lepaskan
legam nya terpancar, begitu menginteru
akut. Dia menjadi resah, bergerak atau berbicara dia ta
a. Dia mendekati Rhea. Pria itu sedikit menundu
p Rhea, napas pria itu terdengar menderu. Terci
endorong dada bidang pr
Rhea. Dia mencondongkan wajahnya. Menyen
wajah pria itu tetap tak berhasil. Ruangan yang gelap mem
p pria itu, lantas
uai oleh obat itu juga. Sungguh gila. Rhea merasa sangat aneh dan sulit
bibirnya cepat, lantas menjauh dari pria itu. Dia dan p
i berusaha membukanya, dia menggedor dan
berusaha membuka pintu, namun kali ini pria itu mer
memblokir geraknya agar tak berontak lagi.