Ibuku Mati Dua Kali
a
, Bu.
benar sudah lemas, tanpa kutahu sebabnya, ibu jatuh
Oksigen yang baru bisa masuk ke pernapasan membuatku ters
?" Wajahnya menunju
asa sakit. Selain itu, juga malu pada Banyu
-apa," jawab
erpaksa mend
it dari posisinya mena
arang, Banyu." Kurebut bu
ngantarnya sore ini. Tapi ke
ak diajari untuk menghormati yang lebih tua?" Ib
Ibu yan
" Cepat kupotong kalimat Banyu, aku tak i
ke arahku, lalu pergi
Yola yang dari tadi menangis, langs
gegas menarik lengan
an dia masuk ke kamar. Hanya sebentar, lalu keluar lagi s
erikan ponsel untuk dipakai sendiri, aku dan Yola masih menumpang denga
n teman-temannya
enolak. Kupijat keypad ponsel yang sebagian sud
g, kau tak boleh mas
ti yang kupinta, ia juga membawa teman-temannya. I
Dan dengarkan
ah-olah matanya sedan
ng akan dilakukan ibu deng
erempuan tak baik berada di atas panggung! Satu lagi yang harus kalian tahu, Febi ini miskin, sekolah saja jarang diberi uang saku. Tak cocok dengan kalian yang orang tuanya ban
Marisa sudah tahu hal itu. Tapi, sikap Ibu yang mengira semua orang yang
lukan Febi. Tapi, jika Ibu ta
pa-apa. Urusannya sudah selesai. I
isa. Lalu mereka saling
-teman," uj
imintai iuran bayar studio dengan alasan kalau studionya milik paman Uni. Wala
memberikan pembelaan. Namun, sep
dan semakin tak tahu diri. Orang miskin itu kalau diberi kesempatan, mauny
Sedangkan Marisa dan tenan-temannya men
tu pamit dan bers
ranku, entah apa lagi
uh dari pandangan kami, i
tu, tahu diri. Lihat, kalau sep
ahwa dia yang sudah
dan mengatakan semua hal tadi saat kami hanya berdua. Pasti sudah kuberi t
mangnya kau bisa apa? Orang miskin tak pantas menyesal.
ngisi bak untuk merendam pakaian. Lalu, beberapa menit be
aju Bang Dion biasan
Jangan lupa, selain itu, ambil semua seprai
. Sungguh, aku sudah cukup lelah dit
*
semua cucian. Sudah jam setengah delapan mala
atang dari warung langsung
ak cepat-cepat bebersih badan lalu ist
ucapku sebelum
memastikan, takut-takut dia
rumah. Tadi siang saat aku pulang sekolah, ada teman
arik na
erbaring. Gerimis di luar semakin membuatku me
luar beriring hujan lebat mengagetkanku. Entah sudah puku
erasa pusing dan napas yang keluar dari
pasti sudah tidur. Tapi, jika tak minta belikan obat
ahutan dengan suara hujan. Namun, aku takut untu
.. Apa ibu
ahutan da
aku demam. Apa
sanya memang tak Ibu kunci. Namun, kamar dalam keada