icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Ibuku Mati Dua Kali

Ibuku Mati Dua Kali

Penulis: Yenie Iria
icon

Bab 1 Satu

Jumlah Kata:1072    |    Dirilis Pada: 16/01/2024

a

adar benciku pada Ibu, aku pasti akan langsu

sama dengannya, aku selalu

erulang tahun ke 15. Namun, jangankan perayaan dengan

pekerja keras itu memang selalu mencukupi kebutuhan kami, tapi tak ada ya

agi, subuh belum datang, Ibu sudah sibuk membangunkan kami. Jika terlambat sedik

h. Dingin yang menusuk tak pernah kami hiraukan. Mungkin karena sudah terbiasa. Di jalan yang ma

ini hari begini. Kata ibu, demi menyambung hid

ya itu masih enak-enakan mendengkur di kasur hangatn

ra saja ya, La. Di sana dekat dengan masji

, rasanya tak nyaman. Tukang parkir di sana ge

embeli tahu, tempe, tomat dan cabai. Sedangkan aku bertugas mencari

. Sementara aku, memastikan sepeda kami sud

sepeda butut. Mereka tak tahu betapa berharganya baran

, sebuah suara memanggil dari bel

ya aku tak bertanya sebab jelas-je

ebetulan juga satu gang. Tapi,

nginap di rumah kelu

lat tahajud?" Aku tersenyum, lalu membalikkan badan dan bersiap pergi

a di sekolah

ikan balasan. Kemudian, lekas kurogoh kertas catatan ya

." Sungguh ada rasa kesal saat membuka catatan lusuh yang sudah dipakai ber

yang harus dibeli. Aku mulai men

*

rsihkan sisa sayur kemarin yang akan di jual lagi hari ini. Tentunya de

g dan dua daun singkong serta beberapa sawi. Aku

elah dicocokkan dengan catatan, ia langsung

dengkus saat semua sayur suda

Kentang dan wortel yang

r. "Ibu tak memberi

gan wajah kesal i

dikasih tahu langsung catat! Apa kau meninggalkan cat

mulai gemetar. Situasi yang paling kutakutkan adalah saat s

ari-hari juga tak diperbarui." Ia sekal

menjalar sampai ujung kaki, rasanya dingin dan ju

a melupa

eakan menusuk leher

sih banyak, ja-j

kir?" Ibu kembali menoyor kepalaku berkali-kal

da kata lain yang

ing emosi Ibu, dengan tangan kanannya yang cepat,

ohon dengan menyatukan dua tangan, tapi sepertinya, ibu tak puas sampai disitu

otakmu itu tak di pakai! Kenapa tak ikut bapak

rambut. Kulit kepalaku terasa panas. Dan bagian terakhir yang paling

asa sakitnya. Setelah puas melampiaskan amar

. Aku tak mau Ibu akan bertambah mar

dari mulut. Ada sedikit bercak merah di bagian putihnya. Kuraba sudut bibir, ternyata d

pai di rumah. Dion yang sedang s

n!" Cem

erti ini. Berbeda dengan Yola, ia langsung

gi alasan ibu me

, selalu aku yang mendapat 'c

Aku menepis tangannya yan

, Kak." Air mata Yo

bagian yang

ah jangan ikut menangis.

bil dulu." Y

uga meninggalk

nj*ng!" Dia mengumpat dengan kes

badannya lebih besar itu saja yang kau andalkan? Di

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka