Pernikahan Impian Sang CEO
o duduk di bangku panjang yang pernah menjadi saksi bisu akan rancangan kebahagiaannya bersama Me
hal yang harus disaksikan, katanya. Dengan kepala penuh tanda tanya, Viko bergegas mengikuti perintah sahabatnya t
gkan. Di dalam rimbunnya bunga mawar yang sejuk, tempat yang dulu menjadi tempat berbagi rahasia dan tertawa riang, kini menjadi saksi bisu dari pengk
nta pertamanya, berdiri berdua dengan seorang pria yang tidak asing baginya. Bayangan mereka yang sedang
ucek matanya, hingga rembesan air mata mulai keluar.
lam hati. "Meylin pasti punya alasan lain. Ini tidak mungkin terjadi." Otaknya
saling menyentuh, dan senyuman yang dulu hanya untuk Viko, kini diberikan pada pria itu. Segala k
uk segera keluar dari tempat persembunyiannya. Langkahnya limb
penuh dengan kekecewaan. Ada sesuat
t. Wajah Meylin pucat, matanya terbuka lebar seakan tidak percaya bahwa rahasianya terbongkar. Viko melihat ek
ngan keputusasaan. Satu-satunya wanita yang menjadi sosok impian pen
imat yang keluar dari bibir mungilnya t
rikan alasan. Aku sudah cukup melihat segalanya." Rasa muak mendapati fakta yang
lahan menghampiri Viko, memberikan se
rah meluap di dalam hatinya. "Kalian bisa bersena
namanya dengan suara penuh penyesalan. Namun, hati Viko terlalu hancur untuk merespon. Meylin mencoba menge
elalu bersaksi atas janji cinta mereka, kini terasa seperti pengecut yang menyaksikan keterpurukannya. Hat
an kita. Sungguh tega dirimu, Meylin." Viko bergumam sendiri, n
ndah sekarang terasa seperti khayalan yang hancur berkeping-keping. Rasa sakit dan pengkhianatan it
menghubungi Viko, dia ingin
tidak bisa melanjutkan ini," ucap V
rumah tangga bersamamu. Tapi apa, ah. Bullshit semuanya." Hati Viko semaki
uk menghubungi Noah. Jarinya yang masih bergetar
nikahanku dengan Meylin
r khawatir. Dia berdiri di antara kesedihan dan
dah." Viko tidak ingin mempanjang perbincangannya dengan Noah. Dia hanya ingin merebahkan dirinya di tempat tidur.
sta pernikahan yang seharusnya menjadi momen bahagia, kini menjadi impian masa lalu yang pahit. Viko harus menghadapi kenyata
ki itu memilih untuk menghindar. Hingga akhirnya, Viko
Meylin. Biarkan ini menjadi akhir dari
ah ingin ini terjadi
palingkan wajah ke arah lain. Hampir saja h
nar kecewa padanya. Untuk saat ini, mereka be
anji cinta mereka. Hujan yang turun seolah-olah mencerminkan air mata hati yang terluka. Di bawah langit yang kelam, Viko berjalan
pria yang tersenyum sinis se