Nafsu Liar Tamu Ganteng
knya dari belakang disusul dengan dengusan nafas berat menyapu seputar tengkuk dan telinganya. Sementara kedu
n gerilya ke tubuhnya secara tiba tiba ketika dia sedang bersibuk ria di meja dapurnya. T
r berusaha melepaskan pelukan Damar, tatapan matany
isik suara berat dengan nafas tersengal berhembu
terbentuk di lembah nafsunya. Kepalanya reflek menggeliat mendongak ketika dia merasakan sentuhan basah dan
k Vera. Bias mentari menerobos masuk menerpa leher jenjang Vera y
masan lembut di kedua aset vera yang super gemoy. Aktifitas masaknya sontak berhenti, menyambut badai nafsu
aminya keluar dari sana. "sebentar lagi suamiku keluar dari kamar mandi, sudah, sudah," bisik Vera penuh tek
epat dia berjingkat keluar dari dapur menuju ruang tamu. Sementara Vera buru buru merapikan
dapur seorang lelaki dengan tampang tambun memakai handuk warna
as memasaknya. Bongkahan hasrat yang tadi mul
skan rambutnya yang basah dengan kedua tang
erlakuan Damar yang notabenenya adalah tamu di rumahnya, Perlakuan Damar benar benar tak pernah dipikrkan sebelumnya oleh Vera, Dicumbu seseorang ketika suami
ari menginap di rumah Toni
orang di desa sebelah. Karena uang toni sendiri tidak mencukupi. Timbullah ide untuk menawarkan kep
rlihat mashuk menikmati kicauan burung murai batu bersangkar mewah itu
r tanpa menoleh, mengalihkan perha
an meninggalkan Damar yang masih saja pura pura terkesima dengan burung-buru
era," gumam Damar dalam hati, berlalu menuju kamar mandi,
iaskan membuat dirinya Tanpa pikir panjang, langsung mendekati Vera, menariknya ke kamar mandi. Vera tersentak tapi dia tidak menolaknya. Deng
tan Vera menghisap dan menggelitik kacang ajaib Vera, membuat Vera mengej
u ingin lebih,
i kran di bak kamar mandi membuat p
a, "Sip sudah selesai, tinggal menjemurnya," gumam Toni dis
lai menuntun senjata sarutamanya
rengek Vera me
ekusi penetrasinya,
dimana!" suara dama