Tawanan Hati CEO Kejam
nindira hingga suaranya melengking memenuhi tiap sudu
anya sedang ditutup dengan kain hitam, namun karena tangan kekar seorang pria
tas tali. Suara tangis Anindira semakin memecah ruangan saat
ini begitu membuncah. Tenaga pria itu terlalu kuat membuat Anindira sulit untuk mengimbangi. Jela
ecara tiba-tiba dia membuka lebar kedua kaki Anindira dan tampaknya kewanitaan Anindira yang be
alam sekejap, tetapi Anindira terus berontak den
indira bersamaan bercak darah perl
erawan. Namun, sesaat kemudian dirinya tetap melanjutkan pergerakannya tanpa ampun. Tanpa memedulikan Anindira yan
eritakan tentang pemerkosaan. Tapi hari ini, justru ia sendiri yang menga
Kemudian saat sedang kelimpungan mencari pertolongan, dia bertemu Tuan Rainer, seorang CEO rupawan yang sering
sebotol air, tapi setelah meminum
telah miliknya dibombardir oleh pria yang bahkan ia tak tahu siapa karena mata dan tangannya te
t pendingin udara di kamar tersebut. Di sela selangkangannya, tepatnya di atas
an bathrobe hitam. Menyilangkan kakinya dengan mengintimidasi. Lelaki itu memandangi tubuh Anindira yang di
endah. Pria yang beberapa saat yang lalu baru saja merenggut kehormata
ng. Meski bagian intinya masih terasa begitu sakit, tapi rasa pen
adaku. Apa salahku sehingga
EK
mata Anindira dibuka oleh pria tersebut.
elihat sosok pria yang setengah bertela
g berada di hadapannya. Pria yang tadi menolongnya ad
ua ini adala
rti orang kesetanan karena tidak terima begitu saja kesuciannya direnggut begitu saja. Ia meronta se
eira meninggal!" Rainer mencengkeram k
ainer sebut itu sudah seperti saudari baginya. Sayangnya, Meira meninggal tepat di hari pern
ukankah Meira yang memang memiliki jantung lemah itu dinyatakan meninggal karena serangan gaga
membunuh Nona Meira," sahut Anindira. Dia tak
gkin, tapi Meira meninggal karena serangan jant
bingung dengan apa yang dikatakannya, karena dia t
h dinding kamar itu membelakangi Anindira. Gelak
dung bayiku. Mengapa? Apa kamu sangat menyukaiku, lantas tidak sabar
h, untuk apa aku melakukan hal semacam itu, pasti ada kesalahpahaman di sini.
tanpa benang sehelai itu mencoba turun dari ranjang. Ia dengan ter
pundak Rainer, lalu dilempar kembali ke
uarkan ponsel milik Meira dari laci, melem
apa?!" ben
u, tetapi ketika ia membaca pesan yang tertulis di sitdur dengan Rainer dan aku saat ini sedang hamil anaknya. Berat rasan