icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

PERTEMUAN TERAKHIR

Bab 3 masa lalu

Jumlah Kata:1540    |    Dirilis Pada: 09/12/2023

emakin pilu didengar. Kulihat ia begitu kes

i dengan keadaan bapak. Walau aku juga sebenarnya tak membawa uang banyak namun aku ingin bapa

dulu sebentar ya." Ia malah menunj

anggil b

Pa

intanya dengan suara lirih dan pandangan yang- kosong, lalu

engan

i maaf, rumah bapak sederhana begini, pasti berbeda jauh dengan

gal sendirian selama ini? Sejak kapan? Dan..ke

yaan-pertanyaan yang sejak

. Pandangannya seperti mengawa

adaan bapak Git, mungkin ini karma yang harus bapak tanggung karena dulu menyia-nyiakan kamu dan ibumu.." m

nnya bapak menikah denga

ilih...uhukk, uhukk" kembali ucapan ba

skan harta milik bapak?!" tany

usan dengannya, abaikan dia kalau suatu hari dia datang! Abaikan, abaikan!" ada penekanan berulang yang bapak ucapkan, m

p mulutnya. Setelah batuknya mereda, ia mencoba menyembunyikan bekas tissue-nya da

antar ke Rumah Sakit! Aku pergi dulu ya!" gegas aku langsung keluar kamar bapak, tak kuhiraukan panggilan bapak yang henda

alan ke rumah Tante Marti, "biarlah, aku bisa bertanya

mah tante Marti dan Tini, aku sudah dapatkan gambarannya le

enerima perlakuan bapak, yang saat itu tergila-gila pada Risna, sosok janda kem

agi dalam benak, tak pernah bisa kulupakan me

u yang masih berumur tujuh tahun, mengintipnya dari balik dinding yang memisahkan antara ruang tamu, dengan ruang kel

ngisnya bertanya dengan lirih, mereka duduk berhadapan di ruang tam

ya memberikan pulpen agar

ngin kita ce

mu bicara terus terang kenapa mau

ta hanya sebuah perjodohan, tidak ada cinta diantara k

upun tak ada cinta, tapi cinta akan tumbuh semakin lamanya usia pernikahan, apalagi kita sudah punya anak! Anggita mas, Anggita, pikirkan dia! Kasihan dia

ataku jatuh perlahan, hingga tetesannya mengenai boneka panda dalam pelukanku. Aku terduduk dan bersanda

, matanya sejenak melirik kearah ruang tamu, tempat i

ngkuhannya. Bi Imah lantas menggendongku, membawaku k

iku. Asisten rumah tangga yang sudah ada sejak aku lahir

mah sudah berusaha banyak

h ya?" tanyaku polos. Tak kuden

il, ayo, kita main saja. Non bosan ya sama dongeng Bibi? Hmmm kalo gitu, kita main boneka aja y

ah, bibi ikut siapa? Bibi ik

, sudah..sudah...jangan ngomong begitu terus, bapak dan ibu cuma berdebat keci

kin tak harmonis, mereka sudah jarang bersama-sama, jika hari libur sekolahku sebelum-sebelumnya diisi

rta ibu. Rupanya bapak mengajak aku untuk dikenalkan deng

berikutnya, dipenuhi perde

sama Risna. Wanita seksi nan menor

erai kan?!" katanya ketus pada ibuku. Aku saa

membela diri. "Kamu sendiri ngapain ada disini?! Ini rumahku dan suamiku

Huh, apa kamu tak punya kaca? Mana cocok kamu menyandang gelar jadi Nyonya Anggoro?! Tamp

ante Risna, memaksanya keluar dari rumah, namun Bapak yang bar

enarik tangan ibu agar terl

lah membela tante Risna. "Aku yang membawanya kesini! Ini rumahku, jadi aku berhak membawa siapapun kesini! Kalau kau ta

ar sana nanti? Mas memasukkan wanit

KU!" bentak

ah ini!" ancam ibu. Ibu mungkin berharap bapak akan me

sih bertahan di sini? Justru orang-orang di luar sana yang heran, sudah cera

alik dinding tempat aku mengintip, lalu be

rmu!" perintah bapak melihat aku yang

kut ibu! Huhuuhu" sambil

uku itu tergopoh menghampiri, lalu membujukku agar ikut dengannya, tapi aku tak ma

rgi sekarang juga!" perintah ibu yang disahuti Bi Imah dengan nelangsa."Nyony

amiku sudah menyuruhku pe

egah Nyonya, ini sudah malam Tuan, mereka mau kemana?

san majikan! Sudah sana kembali ke dapur!" dengan ketu

tapi Bapak yang sejak tadi tangannya s

anya baju dibadan. Malam itu, Ibu membawaku pergi. Dari rumah besar dan mewah

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka