icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Obsesi Cinta Sang Pemain Wanita

Bab 4 Tidak masuk akal

Jumlah Kata:1041    |    Dirilis Pada: 05/12/2023

enjelaskan

langsung. Jadi, hal tersebut sama sekali tidak menja

mbuat Andriyan semak

u s

ya

adi masalah? Kenapa aku harus tenang? Marahlah! Marahlah sepert

at datar dan stabil. Tidak ada yang berubah walau nada bicara A

menepuk tangannya satu kali lalu be

saya katakan, saya

Nggak! Kamu marah, buktinya kamu ngg

." Helaan napas berat terdengar dari Devanda. "Kakak, percakapan seperti ini benar-benar membuat saya lelah. Kita biasanya

. Jadi selama ini ... perempuan itu juga tahu tentang permainan gil

a tidak tahu deng

. "Walau tahu semua itu, kamu ng

marah. Keputusan untuk mengencani siapa pun yang

pikir Devanda sampai mengeluarkan semua kata-kata itu.

asan. Kakak belum terikat dengan saya. Jadi untuk sete

adi tunangan Devanda, tak pernah sekali pun percakapan mereka berakhir damai. Andriyan tidak mengerti mengapa Devanda tidak pernah sejalan dengan

ol se

itu menunjukkan perubahan emosi. "Ini semua memang konyol. Selama ini apa kamu pikir aku bers

masih duduk di sofa. "Andriyan Prakarsastra, sebenarnya aku

ini perempuan itu sama sekali tidak peduli padanya. Lantas ... apa artinya?

ahun yang

ingin menika

apa alasannya. Sebab biasanya seorang pria lah yang harus melamar. Jadi kejadian in

pannya seolah dia memiliki insting untuk harus s

n karena Devanda men

u," kata Devanda seraya

mana k

bibir Devanda berdecak kesal kar

dari seseorang. Orang yang

menoleh.

apa pun. Saat itu Jonathan sudah berusia 23, yang paling tua dari mereka bertiga. Tatapan yan

culik, jadi kamu bisa mel

ke arah Jonathan. "I

hi Iyan, sepupuku. Seorang Vanda yang aku kenal sebagai perempuan

a yang dikatakan Jonathan karena salah satu al

ar. Andriyan tampak tidak melawan dan hanya menatap Jonathan

dari Jonathan yang selalu ia tunjukkan dari kecil karena merasa memiliki kekuasaan di bawah kaki

menjadi hiasan saja, huh? Aku yakin kamu pasti melakukan sesuatu terhadap

driyan dengan remeh seolah tidak ada

kata Jonathan dengan angkuh, lalu kembali memperkuat cengkramanny

ngaku bahwa Devanda miliknya. Entah kenapa ada gejola

ng. "Baiklah, aku tidak akan mempermasalahkan ini karena kamu adalah saudaraku. Tapi pernikahan yang sudah ayahku dan ayah Devanda renca

tidak menyangka jika setelah menolakku,

apatkan hak yang sangat diinginkan Jonathan. Bukankah Devanda seolah berhasil meng

i sekarang. Karena Andriyan merasa Devanda sangat berhasil m

uli dengannya? Tapi kenapa? Dari segi fisik, kemampuan, kekayaan, kini Andriyan sudah memiliki sega

anda hari ini sang

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Terjebak Gairah2 Bab 2 Terkejut3 Bab 3 Alasan yang aneh4 Bab 4 Tidak masuk akal5 Bab 5 Wajah tampan itu6 Bab 6 Ingatan Masa Lalu7 Bab 7 Mengganggu Pikiran8 Bab 8 Pernikahan apa ini 9 Bab 9 Dua Bulan Lagi10 Bab 10 Menyelidiki Devanda11 Bab 11 Obsesi cinta12 Bab 12 Karena tekanan 13 Bab 13 Tenggelam dalam Lamunan14 Bab 14 Pernikahan konyol 15 Bab 15 Apakah kamu manusia 16 Bab 16 Korban 17 Bab 17 Malam panas18 Bab 18 Lakukan perlahan19 Bab 19 Ada masalah apa20 Bab 20 Apa yang diharapkan 21 Bab 21 Suasana22 Bab 22 Rumor Rumit23 Bab 23 Penurut yang setia24 Bab 24 Jalan25 Bab 25 Menikmatinya26 Bab 26 Perlakuan Kasar27 Bab 27 Penasaran28 Bab 28 Dunia yang mengerikan29 Bab 29 Pengakuan Daffa30 Bab 30 Kembali Pulang31 Bab 31 Ikut Campur32 Bab 32 Cemburu33 Bab 33 Bukannya marah...34 Bab 34 Sesuatu yang aneh35 Bab 35 Sebuah Kode36 Bab 36 Tamu undangan37 Bab 37 Tidak nyaman38 Bab 38 Pesta sudah berakhir39 Bab 39 Ada apa dengannya 40 Bab 40 Sangat aneh41 Bab 41 Pergi atau tidak 42 Bab 42 Mysterious Mate43 Bab 43 Rival Jenius44 Bab 44 Tokoh utama45 Bab 45 Kebingungan46 Bab 46 Sulit ditebak47 Bab 47 Menjadi mata-mata48 Bab 48 Cincin Usang49 Bab 49 Teka-Teki50 Bab 50 Permainan Takdir51 Bab 51 Down52 Bab 52 Jangan Bersimpati Padaku53 Bab 53 Hadiah Darinya54 Bab 54 Sebuah Kejutan55 Bab 55 Malam Panas56 Bab 56 Tamu57 Bab 57 Memulai Hal Baru58 Bab 58 Jangan Ikut Campur59 Bab 59 Merasa Bersalah60 Bab 60 Jodoh 61 Bab 61 Sebuah Lagu62 Bab 62 Tidak bisa tidur63 Bab 63 Kenikmatan atau Kewajiban 64 Bab 64 Tatapan penuh cinta65 Bab 65 Laporan Rasel66 Bab 66 Pesta mewah67 Bab 67 Rumor buruk Andriyan68 Bab 68 Sang Andriyan69 Bab 69 Tatapan Lembut70 Bab 70 Mengagumi71 Bab 71 Apakah ini Cinta 72 Bab 72 Rencana Besar73 Bab 73 Bahagia 74 Bab 74 Sisi Kelam Kehidupan75 Bab 75 Kenapa harus kasar 76 Bab 76 Berdebar Kencang77 Bab 77 Masih saja Dingin78 Bab 78 Bersenang-senang