icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Obsesi Cinta Sang Pemain Wanita

Bab 5 Wajah tampan itu

Jumlah Kata:1066    |    Dirilis Pada: 05/12/2023

itu menatap Jonathan dengan darah berlumuran di wa

Pria itu memang sedang duduk santai di pinggir karena tidak ingi

menginginkan Vanda? Hingga merasa sang

menyukai itu berbeda, Adikku Iyan. Aku memang ingin menikah dengan Devanda, tapi aku tidak mencintainya. Di antara

*

tomatis tubuhnya ikut berdiri dan menghadap

ku

ka perempuan itu menggunakan kalimat nonformal padanya. Meski bisa diper

kalau kamu menyukaiku, tidak mungkin kamu be

an dada. "Memangnya aneh

a kamu me

u aku tidak menyukai Kakak, aku tidak akan bilan

ang lebih hebat dariku dan memilihku hanya karena wajahku yang tampan. Apa kamu tidak

i wajah. Jadi, aku melihatmu lebih unggul daripada

an merinding. Pasalnya tidak pernah sekali pun perempuan itu m

wajah sepertimu? Aku tahu perempuan mana

tidak mengenakkan sejak tadi. Perempua

bersikap sok begini. Apakah kamu tida

a kurangku sampai harus berusah

uan ini ben

ar aku juga menyukaimu,

ukaiku." Devanda menatap lurus Andriy

utkan pertemuan mereka. Ia meminta agar Andriyan segera

tapi dia tidak benar-benar pulang. Dia meras

ka. Kalau memang mereka sudah sepakat un

ikah hanya Devanda lah satu-satunya perempuan di hidup Andriyan

ua jam. Akhirnya, dia bangkit dan berjalan kembali ke ka

diri. Suara air dari kamar mandi menjawab pertanyaan Andriyan tentang keberadaan Devanda. Mungkin

na dan hanya menyisakan handuk untuk melilit tubuhnya. Mata Andriyan otomatis terbelalak

secan

sadar bahwa Andriyan sedang mengamatinya. Perempuan itu sangat menawan dan seksi. Tubuhnya indah, meski Andriyan tidak pern

ap Andriyan dengan datar. Dia tidak merasa marah atau malu dirinya

h padanya. Setidaknya setelah pertemuan tadi,

sih seperti itu. Entah apa yang dipikirkannya karena wajah An

nda akan menjadi satu-satunya kegem

Andriyan

u tiba-tiba tidak tertarik padaku dan tid

n mulutnya yang banyak tanya itu. "Aku cuma ingin Kakak hidup dengan nyaman sesuai yang Kakak mau walau se

mua itu kan bagian da

n kita atau pun denganmu, Kak. Tidak ada alasan untuk merusak hubungan kita

gunakan Devanda untuk suatu hal. Tapi sampai sekarang dia tidak bisa memaham

a tubuh dan belahan dada Devanda yang sangat menggoda. "Aku tidak ada masalah dengan otakku. Aku juga tahu rasanya cemb

endengar ancaman De

aku tidak mau. Aku tidak mau menyia-nyiakan tenagaku." Setelah berkata beg

an apa-apa terhadap wanita-

erti biasa. "Oh, begitu? Aku tid

k membuatku bergairah." Andriyan bingung mengapa ia harus menjelaskan hal ini pada D

h ... han

maksu

Andriyan sambil menutupi sesuatu di bawahnya agar Devanda tid

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Terjebak Gairah2 Bab 2 Terkejut3 Bab 3 Alasan yang aneh4 Bab 4 Tidak masuk akal5 Bab 5 Wajah tampan itu6 Bab 6 Ingatan Masa Lalu7 Bab 7 Mengganggu Pikiran8 Bab 8 Pernikahan apa ini 9 Bab 9 Dua Bulan Lagi10 Bab 10 Menyelidiki Devanda11 Bab 11 Obsesi cinta12 Bab 12 Karena tekanan 13 Bab 13 Tenggelam dalam Lamunan14 Bab 14 Pernikahan konyol 15 Bab 15 Apakah kamu manusia 16 Bab 16 Korban 17 Bab 17 Malam panas18 Bab 18 Lakukan perlahan19 Bab 19 Ada masalah apa20 Bab 20 Apa yang diharapkan 21 Bab 21 Suasana22 Bab 22 Rumor Rumit23 Bab 23 Penurut yang setia24 Bab 24 Jalan25 Bab 25 Menikmatinya26 Bab 26 Perlakuan Kasar27 Bab 27 Penasaran28 Bab 28 Dunia yang mengerikan29 Bab 29 Pengakuan Daffa30 Bab 30 Kembali Pulang31 Bab 31 Ikut Campur32 Bab 32 Cemburu33 Bab 33 Bukannya marah...34 Bab 34 Sesuatu yang aneh35 Bab 35 Sebuah Kode36 Bab 36 Tamu undangan37 Bab 37 Tidak nyaman38 Bab 38 Pesta sudah berakhir39 Bab 39 Ada apa dengannya 40 Bab 40 Sangat aneh41 Bab 41 Pergi atau tidak 42 Bab 42 Mysterious Mate43 Bab 43 Rival Jenius44 Bab 44 Tokoh utama45 Bab 45 Kebingungan46 Bab 46 Sulit ditebak47 Bab 47 Menjadi mata-mata48 Bab 48 Cincin Usang49 Bab 49 Teka-Teki50 Bab 50 Permainan Takdir51 Bab 51 Down52 Bab 52 Jangan Bersimpati Padaku53 Bab 53 Hadiah Darinya54 Bab 54 Sebuah Kejutan55 Bab 55 Malam Panas56 Bab 56 Tamu57 Bab 57 Memulai Hal Baru58 Bab 58 Jangan Ikut Campur59 Bab 59 Merasa Bersalah60 Bab 60 Jodoh 61 Bab 61 Sebuah Lagu62 Bab 62 Tidak bisa tidur63 Bab 63 Kenikmatan atau Kewajiban 64 Bab 64 Tatapan penuh cinta65 Bab 65 Laporan Rasel66 Bab 66 Pesta mewah67 Bab 67 Rumor buruk Andriyan68 Bab 68 Sang Andriyan69 Bab 69 Tatapan Lembut70 Bab 70 Mengagumi71 Bab 71 Apakah ini Cinta 72 Bab 72 Rencana Besar73 Bab 73 Bahagia 74 Bab 74 Sisi Kelam Kehidupan75 Bab 75 Kenapa harus kasar 76 Bab 76 Berdebar Kencang77 Bab 77 Masih saja Dingin78 Bab 78 Bersenang-senang