icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Air Mata Shabila

Air Mata Shabila

Penulis: my_el
icon

Bab 1 Pria yang Familiar

Jumlah Kata:1022    |    Dirilis Pada: 10/11/2023

tak hentinya. Di mana, tempat bagi para umat muslim berlomba-lomba untuk mema

baju serba hitam, dengan kerudung yang menjuntai jatuh

wanita itu, gumamkan dengan mata yang sudah berem

ilasan-kilasan dosa-dosa yang telah dia lakukan selama ini. Juga, a

erharap kepada seorang hamba dan salah dalam niatnya. Hingga ra

panggil liri

pria paruh baya itu menoleh untuk

kat wajah ayahnya yang tidak

ebagai pelajaran hidup. Jangan terlalu larut. Yakinlah, ada alasan baik di balik Allah membiar

untuk Shabila. Dan ... maaf, jika selama ini Shabila sulit

buat putri Ayah bisa sampai di tempat suci sekarang." Usman

engah kesakitannya. Karena ucapan sang ayah yang selalu b

sebagai putri seorang Usman Bariq. Bersyukur dilahirkan di tengah-tengah keluarga ya

timpakan di dalam hidupnya. Yang secara tidak sadar, mengantarkan

oalah dan senantiasa melabuhkan harap kepada Allah. Insyaallah, doamu akan terk

rada di barisan terdepan, Yah. Shabil

angguk. Lantas membawa putrinya untuk mendekat ke arah Ka 'b

mantis. Berkat perlindungan ayahnya, Shabila berhasil sampai di multazam (d

saja, wanita itu melakukan iltizam (

nya menyentuh sisi multazam. Dengan kedua netranya yang meme

yang lebih baik. Hamba percaya, Engkau telah menyediakan kebahagiaan sesuai dengan kebutuhan hamba.

ang Maha meridhoi atas segala sesuatu. Hamba mohon dengan amat sangat, kabulkanlah permo

*

ila kembali ke hotel untuk mengemasi barang-barang yang ak

tinggalan?" tanya Shabila begitu selesai meng

meskipun tertinggal , Nak. Biar bisa k

m mendengarnya. "Aam

ena dini hari nanti, mereka harus segera berangka

Rombongan jamaah umrah yang tentunya ada Shabil

g akan membawanya ke tanah air, setela

nya sakit lagi?" Shabila m

khawatiran putrinya. "Tidak apa-apa

masih ada?" Shabila kembal

r lagi, obatnya bekerja," balas Usman m

Suara pengeras pemberangkatan pesawat yang a

awat. Begitu pun Shabila dan juga ayahnya. Wanita itu lebih mengutamak

Shabila lembut sembari

Kamu juga

uduknya. Dia begitu terkejut dengan seorang pria yang sudah duduk

milier baginya. Rasanya, bukan kali pertama dia melihat pria

itu. Shabila pun mendekat.

berdiri, untuk memberi jalan kepada Shabila dan juga U

bila, sebelum Shabila melangkah masuk ke kursinya. Namun, segera keduan

kamu bertatapan lama dengan yang buka

p sendu tanah suci yang segera dia tinggalkan. Mengabaika

mkan matanya. Ikhlaskan, Shabila

elinganya mendengar suara samar-samar, sesaat sebelu

a putri

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka