Dilema Cinta Elvina: Tunangan atau Mantan?
agara Pustaka. Kenapa Agha dan Elvina memilih merahasiakan hubungan asmara mereka?
ng dirahasiakan itu konon terasa lebi
kat yang lumayan tinggi, bukan berarti orang-orang tidak bisa bekerja sambil
n dengan Elvina. Sebelumnya, Agha menempati meja di depan Alin, tapi dia sekarang te
an di depan orang sekantor, padahal aslinya hobi sayang-saya
ar bola matanya malas. Wira juga akhirnya tak bisa fokus pada pekerjaan
wasa. Tak beda jauh dari Alin, Elvina sebenarnya juga sering mencoba mendalami j
ara menangani novel tentang kisah cinta yang dimulai dari perkenalan di dunia maya. Katanya, dia i
aling sering uring-uringan di kantor. Sekarang Alin dan W
ang jadi berhubungan dengan banyak pria yang ditemuinya secara acak via aplikasi ke
lau kebanyakan baca naskah cer
h bercerita bahwa dirinya merasa lelah karena terlalu b
dengan teman sekantor, tapi kini semuanya sudah jelas. Elvina akhirnya mengaku bahwa di
dia memilih bersikap masa bodoh. Dia masih punya hal lain yang ingin
am-diam karena Agha mal
tersenyum. Sesuai dugaan Elvina, dua orang itu jelas tampak
lvina sungguh lawas. Biarpun begitu,
esal. Dia refleks memandang sengit ke ar
impin redaksi, tempat Agha bekerja sekarang. Tidak ad
dan mahal. Judulnya jangan pajak jadian,
t Alin dengan s
ha untuk mengajak Alin dan Wira makan bersama selepas jam kerja nanti. Sang k
mbu drama yang menyulut emosi Alin dan Wira. Terkadang, me
," usul Elvina. "Pulang kant
tampak membikin tanda silang besar dengan kedua t
n Agha masuk lagi ke kantong dia sendiri, dong.
ga bukan main, sebelumnya Wira dan Alin terpaksa percaya bahwa itu hanyalah bisnis dua sahabat.
tnya instagenik, Lin! Mari kuras
t makan yang dia inginkan. "Bebek peking kayaknya enak,
g redaksi. Sebenarnya, sejak tadi mereka semua diam-diam menyimak obrolan tiga saha
us dengan pekerjaan masing-masing. Namun, konsentrasi mereka
na, sih?" tanya seorang editor yang dudu
ra keras, tetapi juga berdiri tegak sambil berkacak p
nnya. Alin cuma mempersembahkan senyum tanpa dosa saat Wira memeloti dirin
napas pasrah, lalu mengatakan, "Rahasia. Tolong hargai
tan yang lebih parah. Orang-orang menyorakinya, Alin
unya temen seberani
di kantor penerbitan ini!" t
*
ar keributan dari ruang redaksi. Orang-orang terdengar sangat semangat bersorak dan tep
hanya perlu berdiri di depan pintu ruangannya jika ingin mengamati kine
aat diminta mendukung upaya mendo