Dihamilin Berondong
kan malam spesial," kata A
n pulang. Kenapa kemari lagi? Saya nggak tanggun
n. Axel sangat bersyukur memiliki Ardi, asisten sekaligus sahabatnya. Tanpa menunda-nuda mereka pun menikmati hidangan yang
, ada mas
yang hari ini tiba-tiba tak
enutup-nutupi masalahnya, langsun
langsung menyembur ke wajah Axel. Ia sangat terkejut dengan berita yang dikatak
erius itu dong." Ardi masih tidak percaya
alku dibulan Juni, karena aku akan menikah di bulan tersebut. Lihat ini, cal
Jadi ia tak perlu lagi sibuk-sibuk menggantikan Axel di perjodohan. A
rup mana yang akan
ebih tepatnya teman kerja kakakku di salah satu perusah
dan rumah yang cocok untuk membe
rti apa pertemuan dua insan ini sehingga menikah dan memiliki anak dengan terburu-buru. Hari i
Semalaman ia memikirkan jalan kel
ada satupun yang beres." Risa b
ontai, ia malu karena harus bertemu dengan Mba
iefing hari ini, tubuhnya di kant
proposal perencanaan ki
Ketika sedang merapikan ruang meeting, Bu Molly memperkenalkan pekerja magang baru yang bernama Aldi. Anak magang itu bukanlah wajah baru bagi Risa, karena dia adalah adik tingkatnya semasa kuliah. Risa malas melihatnya, karena perilakunya tidak setampan wajahnya. Bahkan ia pernah menyebabkan masalah
uang meeting langsung mendekatinya, ia ingi
i sore kam
Mbak Airin.
s cepat diselesaikan. Semakin ditunda nan
embahas masalah kehamilanmu!" Mbak Airin l
ejutkan ini," gumam Aldi. Akhirnya Aldi menemukan c
k ketemu. Apa kabar?"
kekesalan yang sudah lama hilang malah kembali lagi," sahut Risa dengan n
ingin menghancurkan karir Risa. Aldi masih mengingat dengan jelas bagaimana Risa dan Tika memb
at saja pembalasanku!" Aldi mengepal
a di kantin, mulailah niat licik Aldi untuk membalas perb
ngenai kehamilan Mbak Risa?"
isa Risa hamil, Di! Ada-ada saja p
embicarakan masalah kehamilannya Mbak Risa," jelas Aldi panjang
gosip yang disebarkan Aldi. Tanpa menaruh curiga, Risa melenggang seperti biasa menuju kantin perusahaan. Ia tidak sadar bahwa seluruh orang sedang menatapnya
rjanya. Kehamilan Risa menjadi trending topik di pesan grup kantor
amil, Ris? Kok bisa rame begini." Mbak Airin serba salah melihat keadaan Risa. Ia lang
a, ia tahu siapa biang kerok dari gosip ini. Tetapi Risa sudah malas meladeni Aldi lagi. Ia biarkan saja gosip ini mengalir begitu saja. Bahkan, Bu Molly dengan tidak tahu
sannya, memaksa untuk ikut mengantar. Sampai di kantor cabang, Axel disambut dengan ramah. Ia mulai berkeliling menyapa semua karyawannya. Tak lupa ia juga memberikan ucapan penyemangat supaya karyawannya senantiasa bekerja dalam keadaan yang prima. Kunjungan divisi terakhir, sampailah Axel di divisi pemasaran, tempat calon
nikah. Memang benar, Bu Risa sedang hamil. Jadi saya harap kalian berhenti bergunjing mengenai kehamilannya. Karena dia bukan hamil tak bersuami, tapi karena kesibukan saya, kami memutuskan untuk m
an Risa, tapi calon suaminya adalah CEO dari kantor pusat. Bisa dibayan
ambah kesulitan karena semua karyawan mengetahui bahwa ia akan segera menjadi Nyonya
lakukan," ter
ang menyuruhku ke sini." Axel denga
asalah Aldi dan yang kedua karena Axel
Risa dapat malah makin memberatkan Risa. Tentu