Pembalasan sang dewa perang
*
u keluar dari buku gambar, wajah ketiga orang itu sangat terkej
larikan diri dari tempat ini. Aku menaiki helikopter itu tanpa mendapatkan p
*
ng tandus, Dan pada saat ini kami mencapai hutan belantara. Selama perjalananku menuju
ia ini a
n 2050 ka
sia yang ada dipelanet ini menurun derasti, hampir 80% terbunuh karena raikon itu. Sekedar infomar
hir. Namun, itu belum jelas karena Fon saja belum dapat memastikan itu, namun setelah melihat serangan raikon tadi dia sudah yakin
ka hidup. Aku juga tidak tahu. Setelah manusia pelanet ini melakukan ekepdisi kedidunia atas, me
eka. Menurut perkiraan Fon dan manusia yang tinggal disini, mahluk yang memimpin itu adalah Raikon yang
dungan lubang hitam kepada manusia yang ada diruangan bawah tanah. karena
didunia ini terus mengunjungi rumah itu, mereka rela melakukan sesuatu yang berbahaya seperti itu karena znfo sudah memb
yang kami naiki masuk kedalam lubang hitam itu pemandangan yang tidak pernah aku pikirkan t
bergerak seirma. Keretanya ada lima tidak 10 entah lah aku tidak tahu pas
saja ada anak yang lahir sesudah penyerangan para Raikon. Pasti m
erdapat sebuah kota yang terbuat dari besi yang mengkilap, warnanya silver, Ada juga toko toko makanan, selain bangunan bangunan itu
eperti hutan, aku tidak menyangka dihutan itu terdapat sebuah sungai yang digunakan untuk men
ng aku tinggali. Pantas saja znfo mengatakan dunia kami adalah dunia yang paling lemah. Andai saj
i nuklir, secara logika jika Znfo pernah menggunjungi tempat ini, pasti ma
dalah karena cerita Fon itu. Jika mereka memiliki nuklir mana mungkin
*
tanah, aku tidak menyangka ada bangunan seperti ini ada didalam bola me
ian dalam, entah bagaimana bisa terbuka. Helikopter kami mendarat
ada juga mobil yang dibelakang gerobaknya terdapat senjata yang dapat menembakan banyak peluru sekaligus.
da taranpostasi tempur yang ada dipelanet ini. Sepanjang aku menyusur
daranya, hampir 90% kendaraan itu adalah peswat zet tempur dan helikopter. Setelah ka
sebuah tempat yang dipenuhi oleh gedung pencakar langit. Walaupun tidak setinggi gedung pencak
ota yang ada disini jauh lebih padat dari penduduk ruangan atas. Mungkin saja tempat kedua in
Namun, Fon dan lainnya tidak mengajak aku ketempat bawah itu. Mungkin saja mereka ingin m
*
ami harus melapor dulu
yang dimarahi oleh
ggalkan tempat ini, aku dan semua orang yang
kita mau menemui
ujuan kami, sehingga tidak dapat me
cetuskan proyek untuk membangun kota bawah tanah sebelum para
rus menemui dia
njata yang sama seperti apa
buku gambar. Pastilah Fon tidak akan pernah mengatakan itu. Akan tetapi ada dua gadis yang memiliki kemung
a menciptkan kota yang sangat canggih seperti ini," ta
nda apa itu
epat, pelanet ini memang tidak
uranium atau juga bisa dibuat dengan plutonium. zat
ikon hanya zat itu bukan senjata
uat zat itu, ayo cepat kita temui dia aku sudah
tanpa mengeluarkan suara. Liana yang dari tadi terus diam. Tiba tiba mulai melakukan gerakan yang aneh seolah olah dia se