icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pembalasan sang dewa perang

Bab 2 Apakah ini akhir kami

Jumlah Kata:1426    |    Dirilis Pada: 09/10/2023

empat kaki, melainkan dia mengunakan dua kaki untuk berjalan. Raikon itu terlihat

at lari kearah bel

igunakan oleh Raikon untuk menerobos masuk berada dibelakang Saliy dan Lia

jauh. Senjata itu melayang kearaah kiri. Raikon itu melesatkan cakarnya kearaahku dan beru

ukulan yang tepat kearaah mukanya. kenapa kepala raikon i

dengan ayunan cakar yang sangat tajam lagi. Beruntung saja

isi kiri, dengan langkah cepat Aku munuju kekursi kayu itu. Tanganku berhasil menggapainya,

earahnya. Dia mencabik kuris kayu i

at seperti tentara veteran. Dia menekan pelatuk peluru pistol melesat kea

ngu keluar dari tubuh raikon itu. Cipratan cairan un

kan aku karena tadi suda

mendapatkan maaf dariku," ucap Liana. Dia pun me

a. Sepertinya para kawanan Raikon it

elihat keadaan luar. Aku segera menggambar senjata untuk Liana. Setela

lir yang ada ditubuhnya. Alasanku memberinya senjata itu karena dahulu 02 sang

ng, aku akan keluar dan menghabis

sepertinya 200. Raikon itu tidak mengunkan senjata tentu saja aku keheranan

tindakaan yang konyol s

dikehidupanku sebelumnya. Tentu saja dia tidak tahu k

atir denganku, aku bisa menghabi

Raikon yang tergeletak ditanah. Sepertinya pilihan un

semua dasar s

disepanjang mata memandang. Memang benar pada saat ini kami berada didalam rumah yang

begitu mudah untuk dibunuh. Asalkan jarakku dengan Raikon itu

iba tiba sebuah pesawat helikopter muncul dari arah belakang Rai

mahluk itu seperti terpental. Apakah orang yang menaiki helikopter itu t

yang seperti tidak memiliki akal itu. Sekarang mereka tidak

eman temannya. Sebenarnya mahluk apa ini, kenapa Znfo mengatakan mahluk it

lah dengan mahluk yang tida

terdengar berkali kali asap hitam menutup jarak pandangku, lalu ketika asap dari ledakan itu menghilang

kami," suara yang terdengar keras

ertriak, "Saliy

menyadari sejak helikopter itu tiba. Suyukurlah aku beruntung mendapatkan rekan yang cakap seperti Sali

kami, lalu mereka menurunkan sebuah tangga untuk kami naiki. Aku dan kedua gadis itu segera menanai

nkah para Raikon yang bertambah jumbelahnya itu adalah Raikon yan

sar. Sebenarnya mahluk apa ini? Ken

itu segera berjalan kearaah kami. Mau tidak mau helikopetr yang akan kami naiki i

kami gunakan untuk naik. Goncangan dan hembusan angin membuatku m

i kita akan sampai dipintu

asuki helikopeter itu. Aku segera membantu para orang yang mengenakan pakaian tentara yang berwarna

a itu berjumbelah Lima orang, satu orang yang memegang senapan laras panjang m

enggerkaan helikopter dan pria yang ada disampingnya sepertinya yang bertugas untuk menjatu

u meminjam senjat

per itu kepadaku. Pada saat memberikanku seniper itu, Liana memenggang talinya. Ketika

ebuah benda yang seperti terpompa dijatungku. Ketika benda itu

ra menghentikan nafasku, cara itu sepertinya berhasil. Cairan itu berhenti tepat dijantungku, aku se

elatuk seniper itu. Sebuah peluru bersekala besar keluar dari seniper itu. Pe

kemudian Rakon itu terjatuh lalu kulitnya berubah menjadi hitam. Seperti apa yang dialami oleh Raikon yang aku lawan

a apa

am. Sebelum Raikon raksasa itu hancur seperti raikon raikon yang aku tembak tadi. Raikon yang berjubah itu menyerap mahluk itu

egera menekan pelatuk seniper lagi untuk membidik Raikon berjubah itu. Peluruku melewati cahaya laser yang dia buat. Peluruku mengenai

i akhir d

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka