Sang Mantan Pelacur
y Re
*
" Tangan kanannya berusaha menyentuh pip
naik. Dia ingat betul siapa lelaki di depannya ini
gan Anwar, lagian ada dua adiknya yang masih kecil. Tidak mungki
an wajahmu juga makin terawat."
Anwar kembali menepis sentuh
dah hampir melayangkan tamparan pada
Banyak pengunjung yang akhirnya melihat ke arah me
antara adik-adiknya. Mau sampai kapan dia dihantui ketakutan tiap kali bertemu dengan Rustam. Bukan ketakutan
r memberikan jus jeruk y
Biarlah nanti, mereka yang akan menceritakan kejadian tadi dengan sendirinya. Seba
h suami Adilla. Namun, mengapa sekarang tidak tinggal serumah lagi, mereka tak tah
imaem, ndak?" tanya Nitami polos. Seketika A
ik. Maem aja dulu
i. Ketika tiga saudaranya sibuk menghabiskan ba
elekat padanya. Menikah di usia 16 tahun bukanlah hal mudah. Saat gadis seusianya mas
k ada satu pun janji yang lelaki itu penuhi seperti ketika pertama kali melamar Adilla pada bapaknya
Adilla menghela napas panjang. Terbayang semua kesakitannya kala itu. Usia
ketika suatu malam, sang suam
an seperti ini?" tanya Rustam sambil men
lut suaminya. Mata merah juga tergambar jelas di sana.
jadi lo**e keluar malam-mala
itu. Semula, dia ingin menyambut kehadiran sang suami dengan dandanan yang sedikit menggod
ng perempuan yang pakaiannya lebih miri
dia?" teri
rik Adilla deng
kan keberadaanny
akan, Mas?" ucapnya manja dengan
wanita itu. Sesekali mencium pipi dan rambut yang
stam yang dulu pertama kali kenal begitu lembut dan baik? Suaminya dan wanita tak dikenal itu masuk d
seorang istri yang masih muda dan lugu, dia menunggu suaminya tepat di depan pi
nnya keras mengetuk-ngetuk pintu kamar. Namun, Rustam tak menggubris sama sekali. S
anya Rian. Mengguncang pelan lengan sa
sakit?" tany
. teramat sakit apa yang lelaki itu goreskan pada hatinya. Anwar yang menyada
Malu dilihat orang. Kita pul
i bingung harus melakukan apa. Anwar masih mendekapnya dalam pelukan, Nitami mengelus
k enggak suka sama orang tadi. Adik benci dia, awas
u Rian, Nitami makin m
dar. Cepat-cepat dia mengurai pelukan Anwar, lalu menyeka emb
ogoh tas selempang dan mengeluarkan uang berwarna merah. Diberi
agi. Pokoknya Adik janji, kalau ketemu orang itu bakalan tak
k dia. Rugi kalau kita sampai masuk hotel prodeo gara-gara w
pan pintu masuk warung bakso itu. Rustam berdiri tegak menunggu. Me
i, Mas?" ta
am, "aku mau ngomong
eman pada Rustam. Darah mudanya terusik dengan
kamu!" teri
t yang diacungkan pada lelaki itu. Menjadi pekerja malam harus memiliki benteng pertaha