Niat Menyamar Malah Dilamar
nter sampeyan?" tanya
menyuruhku yang mengantar minumannya. K
dan bajuku. "Aman! Den Langit itu, paling tidak suka dengan orang jorok. Juga
aanku. Tanpa perawatan apapun, hanya ro
Den La
i sebelahnya, kemudia
Kamu harus di sini! Siapa nama kam
a As
ku. Bau wewangian kayu menguar lekat bersamaan jarak yang
dua bahu ini dan mendorong ke samping. Dia memb
u
, dia ak
engan kuat, mengusir pik
kerja
embuka dan terlihat tumpukan nota bercampur dengan ber
rutkan nota sesuai tanggal dan
aimana bisa kerja cepat, kalau mencari file saja kesusaha
al saja, atau dipi
kemudian ikut jon
salah u
menunjuk tulisan buyer. Seharusnya aku membaca s
asa Inggris, artiny
ajah imut berbayang dibalik brewoknya itu. Tangannya ju
rti,
," ucapku d
menghindari tatapannya, sikap yang tidak pern
in
saat kami makan sore bersama. A
dengan majikan. Tempe goreng penyet sambal peda
a menginterogasiku. Seputar tentang Den Langit, tent
Kegiatannya yang seperti itu, sempat ditentang keras oleh Ayahnya. Namun, pembelaan dari
tidak ada kejadian mengerikan itu, pasti Den L
a pekerjaan. Yo, maklum lah. Dia itu kehilangan bapak dan Mas Bumi yang
kas di kantor. Tentunya, tanpa cerita baunya yang
memang be
tu gini," sahut Pak Sali
alahan. Ya Pak Salim!" imbuh Bulek Nin
nya seperti itu. A
anan dan kiri. Biasanya, pengantar tidurku adalah membaca buku atau main ponsel.
gemboknya. Ini catatan hasil riset hari
rkuat karakter dalam cerita. Ini hanya bentuk yang kasat mata, yang aku dapatkan.
membuka jendela yang mengarah ke halaman depan. Terdengar sayup-sayup petikan
t suara itu. Keadaan begitu sepi nyenyat, pint
dia itu Den Langit. Dia sudah tidak memainkan gitar lagi, ditan
mena
nggung kokok itu yang terguncang pelan. Sinar rembulan menyorot
yanganku yang tersorot sinar rembulan, tertangkap
lan. Berlahan aku keluar dari balik t
ah lama d
us bicara apa. Aku menoleh kanan-kiri
g sudah tidak lapar. Maaf, Den. Saya permisi dulu." Aku
ga!" celetuknya,
a yang
Beri saya pekerjaan apapun, tetapi ja
nkan Bulek
diri dan melangkah mendekatiku. Sinar rembulan menyor
ompor gas," ucapku kemudian menu
mungkin kalau aku berkaca di tempat t
u
*