Takdir yang Buruk
n untuk makan keluarga di sebuah restoran tempat mereka biasa berkumpul. Yan
. Sekitar seminggu sejak kepulangan Aksa dari Amerika, dan 5 hari sejak Aksa menjabat di
adap ke layar laptopnya. Fokusnya tiba-tiba teralihkan saat gawainya me
an Kayla untuk berangkat makan malam bersamanya nanti. Entah kenapa
x
tor apa ga aneh ? Takut dilihat ya
reka selalu pulang berdua. Meskipun Kayla harus bersembunyi-sembunyi dengan dalih ia tak mau seluruh rekannya mengetahui dirinya yang memiliki k
siapa, Key ? Padahal kan enak nanti ada privileg
nya tanggung jawab besar. Bawa nama Papa, bawa nama kakak juga. Kalau suatu saat
-pikir benar juga. Membawa nama ayah mereka cukup berat dipundaknya. Keduanya pun larut dalam p
ksa menoleh ke
, ka
for you-" Aksa menggantu
ang Aksa tak menger
u lagi, Kayla tak ingin menyimpulkan apapun dari ucapan kakaknya itu. Kayla takut untuk berharap, takut ia yan
suaranya, sebuah panggila
pa" Uca
g tua itu ga
ad speaker agar Aksa juga menden
mana k
p Aksa karena ia sangat bodoh dalam
gi sampai, P
y kamu berangk
lagi di jala
ersamaan dengan ucapan itu Aksa menekan ikon telf
isanya langs
ah nyampe juga. Habis
eng heran melihat Aks
kesan mewah itu begitu terasa saat baru memasuki pintu utamanya. Jika kalian melihat menunya, mungkin
, anak
p sebagai putri kecil ayahnya. Meskipun mereka bukan sedarah, tetapi Kayla merasakan cinta ayahnya itu begitu besar dan sangat tulus. I
isambut. Aku yang baru pulang U
ya ? Mungkin 8 hari, atau lebih, Papa lupa
tau" Kayla mencebikka
Coba Pap
dang Kayla dari a
a memukul main-ma
u pasti udah lapar kan ?"
ka pesan. Setelah itu hanya suara sendok yang beradu dengan piring terdengar di ruangan itu. Mereka menikmati waktu makan mereka s
udah balik. Aku kaget banget waktu ketemu dia
tu. Pantes jelek banget muka kamu" Aksa
eny
ih ke Safelife daripada rumah s
la kerja di Safelife
lau alasan kamu milih di Safelife ternyata gara-gara Kayla. K
asuk tanpa bantuan Papa hehe
atau bagaimana, tapi ia tahu ayahnya sangat perhatian padanya dan akan mengusahakan apapun untuknya. Dan Kayla akan merasa sangat
mandangi kedua anaknya itu dengan tatapan yang bangga. Obrolan mereka juga lebih banyak dipenuhi dengan cerita dari Aksa dan Kayla dalam keseharian mereka. Hal seperti ini yang selalu
it untuk pergi ke kantornya mengurus masalah pekerjaannya. Ayah mereka mengelus rambut Kayla sebelum benar-
memutuskan untuk pulang. Masih dengan Aksa yang mengantar Kayla hingga pintu depan Apartemennya. Di dalam mobil tak banyak perbincan
ntu masuk apartemen Kayla, Aksa menahan ta
leh nginep di
tuh dari tempatnya. Ia membuka mulutnya
ng kakak lakuin sih'
e Con