Mak, Kata Orang Aku Anak Haram
rt
mengajukan pertanyaan yang aneh dan konyol sambil tersenyum jenaka. Denada mengh
betulan sekitar 50 meter dari tempat mereka mengobrol ada orang yang sedang jo
ain ya selain gangguin aku."
a aku," tanya Fandi
amil? Gara-gara dia aku di katain anak haram." Gadis itu menundukkan kepala
u. Aku juga gak punya," ucap Fandi yang bermaksud m
hon kepala. Keluarga Fandi mempunyai lumayan banyak pohon kelapa. Setiap bu
Fandi dan ibunya. Mereka mempunyai banyak kebun yang di tum
apa yang di alami suaminya terjadi pada Fandi. Namun, setiap bulan Mak Mira meminta tetangganya, P
asil dari penjualan buah kelapa. Bisa di bilang keluarga Fandi hidu
l cucian tetangga dalam keadaan kotor. Sorenya baju kotor itu di kembalikan dalam keadaan bersih dan terlipat rapi. Itupun jika cuac
alnya dia ingin pergi merantau, tapi emaknya tak memberi izin
bilang aku anak haram karena emak pulang dari perantauan dalam k
porak poranda. Teringat hari-hari yang di
Kenapa gak nikah di kampung saja agar orang pada tau kalau emaknya menikah bukan berzina? K
tir menyakiti hati wanita yang telah melahi
aktu itu Denada masih berumur 8 tahun. Mereka pergi ke pulau seberang un
yang di lakukan pada putri tercinta. Tapi malang
cor. Mereka berdua tenggelam bersama penumpang la
adian itu. Dimana dia harus kehilangan K
naknya. Nenek yang selalu mengajak mandi di sungai meskipun ada sumur di belakang rumahn
, "Menikahlah denganku, akan ku hapus kesedihanmu." Tapi apalah daya. Kata-kata it
sudah selesai tuh b*kernya." Fandi menunjukkan jarinya ke
nghibur luka lara di hati. Yang awalnya Denada terlihat sedih. Akhirnya Dia melih
pulang," jawa
. Matahari mulai berada di ufuk barat dan burung-burung yang terbang untuk pulang ke sarangnya. Sunggu
rindang yang ada di tepi sungai, kan kuberikan manfaat kepada orang lain dengan cara kusebarkan oksigen pada ummat manusia agar bisa bernapas dengan sehat. ohhh ... sungguh lamunan yang sia-sia. Aku adalah Denada,
ada kuntilanak. Kamu gak takut?" Fandi menunjukkan jarinya ke pohon besar di seb
an melambaikan tangan. Wanita itu tertawa kepada seseorang yang hendak menyebrangi sungai yang akan pergi ke desa sebelah. Dia memaka
sebenarnya dia takutkan adalah bukan setan-setan dari golongan mahluk halus, tetapi yang dia
menjawab sekenanya saja tanpa menoleh ke arah Fandi yang te
sian?" ucap Fandi yang mulai berdiri lalu menggerak-
yum tipis terukir di bibirnya, kemudian gadis itu menga
sam