Nirmala Cinta
" Nada ketus sang ibu tida
tinggal di sini," ka
bisa menerima perceraian sang putri dan Hadi yang tidak bisa membela kebahagiaan putri sulungnya saling berdiri dengan a
menerima putri yang tidak menuru
perkataan ibunya, hingga tidak ada ruang
hidup bahagia padahal aku tidak pernah dikasih uang belanja, aku hanya menjadi budak hasrat su
tidak menduga jika putrinya akan menyerang dirinya dengan s
nyerang yang menjadi pusat kehidupan ibunya yaitu harga diri dan keangkuhan. Selama ini, Tina hidup deng
engungkap fakta betapa malang hidupku yang menikah dengan Angga
ngan perkataanmu!" kata Tina
ahwa selama proses perceraian hingga aku bisa hidup mandiri, dan aku juga bisa menunjukkan bukti kalau Angga sudah menikah kembali sebelum
idak akan p
engan fakta yang tidak dapat dide
a siapa kelu
pa
aian aku tinggal di rumah Zahwa h
ngatkan ibu, kalau tetangga Zahwa juga kenal den
erta sikap jujur dan disiplin pria yang kini telah pensiun sebagai pegawai negeri tersebut membuat ayah Zahwa disegani bukan hanya di
ia untuk menghadapi orang tuanya. Bukan uang yang harus diberikan pertama kali melainkan kepastian bahwa jika ibu Aulia tidak
etakutan terlihat jelas di sorot mata ibunya, Aulia dapat membayangkan apa yang se
pilihan lain untukku kembali ke rumah Zahwa, untuk sementara tinggal di
a dan keluarganya!" Nada tegas
tetapi, saat ia mendengar sang putri tinggal di rumah keluarga lain saat mengalami kesulitan cukup mengusik hati nurani dia sebagai ayah. Dia yang
membeli rumah, dan juga untuk menjaga aku dari fitnah yang tidak mend
putrinya tinggal bersama mereka adalah melindungi Aulia dari fitnah. Akan tetapi, tidak denga
tinggal di sana malah bisa mengundang fitna
enang karena memiliki alasan untuk tetap tinggal di kos-kosan, jika ibu l
tap tidak boleh tinggal di s
dak
sini," kata Hadi bersa
" prot
embiarkan Aulia kembali
, aya
an apa kau tidak sungkan dengan ayahnya Zahwa?!" k
terucap dari suaminya. Pada akhirnya ia pun memutuskan hal
dak lagi menjadi beban keluarga, bertanggung jaw
a Aulia dengan ha
semua kebutuhan dia sendiri dengan bekerja sebagai buruh pabrik. Bagi orang desa, selama anak masih belum menikah maka anak aka
ng sangat mewah hingga aku harus masuk ke rumah suamiku dengan uang hadiah dari Zahwa, karena semua uang dari tamu undanga
." murk
ku pada pernikahan yang menjadikan aku layaknya mayat hidupmu sudah tidak memiliki hak untuk kembali memaksakan aku untuk kembali menikah dengan pria yang tidak jelas,"