icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Wanita Di Dada Suamiku

Bab 4 Tak Tergantikan, katanya

Jumlah Kata:1076    |    Dirilis Pada: 20/08/2023

strinya tadi pagi. Dia juga mengikutsertakan Haru yang merasa cemburu mendengar rencana sang Papa denga

yang masih enggan untuk memanggil Mariam dengan sebutan "Mama" bahkan saat-saat tertentu pun dia seolah enggan untuk menatap

a tampak malas untuk sekedar mengganti pakaiannya sehingga sejak suaminya pergi menidurkan sa

lum gant

s. Aku masih

a, "Kotor tau? Kamu baru saja dari luar tapi sudah tidur

sang suami melukai perasaannya kali ini. Mariam tahu suaminya adalah orang yang sangat be

." Dia meraih handuk dan m

" Adam masih menjawab meskipun

." Mariam membuka pintu, matanya

bentak kam

sana. Katanya, "Memangnya bicara dengan datar dan ketus itu bisa

li, sih?" Adam mendekat, dia merasa

diam

endadak seperti ingin

saja a

ya yang berotot tentu mampu mengalahkan Mariam yang berusaha untuk menutu

elum menganggap Haru

enganggap aku se

an, Mariam! Sosok Ibu dima

ang sama-sama menyala. Keduanya dikuasa

masuk aku." Mariam mendengus. "Kali ini bukan hanya sosok Ibu yang gak bisa te

dengan penu

bicara tentang Haru, bukan mendiang M

-setengah untuk

a yang agak meninggi. "Aku gak berni

u terdengar suara bantingan pintu yang keras, yang membuat Adam

*

an kamar mandi. Istrinya tak kunjung keluar membuat hatinya tak tenang. Te

mbut yang basah. Rambutnya mencuri perhatian sang suami, kemana rambut panjang yang hit

iam

masih tidak mau melihat prianya yang m

dia bicara. "Aku

memang status mereka sudah pasangan suami istri. Namun, kali ini rasanya berbeda, tak ada niatan Mar

Dia sangat yakin suaminya tidak akan tergoda, sebab Mariam tahu suaminya masih terbayang-bayang d

duk itu, menarik Mariam untuk di

ala di dada Adam yang detak jantungnya berirama dengan cepat. Mariam tahu suaminya sedang

erujar, tetapi tak ada

ang terdengar saat memilukan. Kala itulah Adam melepas pelukannya, melihat w

ir mata itu dengan sadis. Dia tak i

kat kepalanya. "Aku gak ingin bertengkar sekarang. Ada Ha

as kembali mengambil pakaiannya dan pergi keluar kamar. Mal

*

pa

at tubuhnya direbahkan, sang anak membuka mata sayup-sayup dan mendapati

berisi

. "Papa kok disini? G

a Ma

. Dia bahkan mendongak, menatap netra elang Adam. Mata bu

ina," katanya dengan ge

di membuatnya terbuka. Sudah delapan tahun tetapi Haru tak kunjung menganggap wanita malang itu seb

u panggil dengan se

ma Haru cuma satu, Mama Medin

itu oleh mantan mertuanya yang merupakan orang tua mendiang Medina. Apa mung

.." Adam menggantung ucapannya, dia memberi kecupan hangat pada telapak dan punggung tang

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka