icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Bidadari Pembawa Luka

Bab 4 Seperti Pisau yang Menusuk

Jumlah Kata:1374    |    Dirilis Pada: 04/10/2023

kondisi kami berdua yang belum memiliki keturunan membuat Alysa meminta saya untuk menikah

nya karena ingin memiliki anak?” Maha s

n hanya masalah anak saja, kebahagiaan dan ketenangan justru rezeki yang paling indah di dalam rumah tangga. Tapi, Alysa bersikeras meminta saya untuk menikah lagi, dia pun ingin

a anak kenapa tidak adopsi saja? Masih banyak

itu karena dari awal kami menikah pun, saya tidak ada niat ingin menduakan Alysa atau pun berbagi hati dengan wanita lain, saya tidak

alah anak tidak membuat perasaan cinta Bapak dia berkurang, seharusnya Bapak bisa membuat Mbak Alysa tenang dan perca

a jatuh sakit, dia menangis karena aku menolak permintaannya,” balas Zayn. Pria itu tersenyum getir, “lalu, bagai

lau saat ini hati Mbak Alysa sedang bimbang karena rumah tangganya dengan Bapak belum dikarun

memang tidak mau jadi yang kedua, dan belum berencana menikah dalam waktu dekat ini karena mau fokus dengan kesembuhan ibu saya. Saya juga memohon pada Pak Zayn maupun Mbak Alysa untuk tidak datang ke rumah saya dan bicara sama ibu

ke kantor memakai jilbab dan menutup auratnya, diam-diam dirinya tanpa sengaja memperhatikan wanita itu. Zayn selalu tersenyum mengingat Maha yang tersenyum cerah padanya. seharusnya perasaan itu tidak bisa terjadi karena itu salah. Tapi, di saat hatinya yang mulai bingung itu datang, tiba-tiba Alysa meminta dirinya untuk menikah lagi, dan hal yang membuat Z

harus mengakuinya. Banyak pria yang memang terpesona oleh kecantikan wanita itu, mungkin salah satunya adalah dirinya sendiri. Zayn gusar, dia merasa dirinya p

Alysa tahu isi hatiku saat ini? Apa dia tahu kalau aku mulai menyu

a napas panjang, dan melipat mukena dan sajadah. Dia tidak mengantuk lagi, maka dia memutuskan untuk membuat kopi panas agar su

” tanya Maha. Dia langsu

ur juga nanggung karena sebentar lagi mau masuk

is sholat tahajud,” balas Mha. “I

ah, Nak,”

u Zayn karena mereka satu kantor dan dia adalah salah satu asisten pria itu. Bagaimana cara Maha untuk menghind

asalah, Nak

itu menggelengkan kepalanya. “Nggak, Bu. Maha ha

agi hal apa saja pada Ibu, meski Ibu tidak bisa membantu masalah kamu, Ibu ingi

ng bisa Maha andalkan hanya Ibu, dan satu-satunya yang mengerti Maha

pan matanya saat kecil, bahkan tak jarang ayahnya itu sering mabuk-mabukan dan selalu membawa wani

mu kalau hal itu bisa membuat kamu bahagia, Ibu

detik sebelum meminta pendapat pada Nia tentang masalahnya, “Bu, Maha mau minta saran dari Ibu” tambanhnya memulai bicara serius. “Tadi ada teman Maha yang ce

teman kamu

eh pria yang selama ini diam-diam dia kagumi, tapi dia b

Bukan kah pria itu adal

enikah, dan teman Maha dilamar untuk

ia itu diam-diam ingin menikahi temanmu

rtamanya malah yang meminta pria itu untuk melamar temannya Maha

u apa? Kenapa si istri membiark

yang sudah berjalan duabelas tahun

dinikahkan agar bisa

lan. “Mungkin sala

sannya seperti itu, kenapa temanmu bimbang? Kalau t

aratnya cinta yang dia rasakan seperti pisau yang menusuk hatinya perih,” jawab

kamu bicarakan itu

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Prolog2 Bab 2 Permintaan darinya3 Bab 3 3. Perasaan yang Salah4 Bab 4 Seperti Pisau yang Menusuk5 Bab 5 Kamu Tidak Cemburu 6 Bab 6 Hanya Ada Satu Matahari7 Bab 7 Permintaan jadi yang Kedua8 Bab 8 Perasaan Terlarang9 Bab 9 Mengagguminya10 Bab 10 Satu Atap, Dua Cinta11 Bab 11 Pasrah12 Bab 12 Jalan yang Dipilih13 Bab 13 Bertemu Pria Masa Lalu14 Bab 14 Menjatuhkan hati pada Manusia15 Bab 15 Penyebab Luka16 Bab 16 Setelah Malam Pertama17 Bab 17 Kamu Tidak Cemburu 18 Bab 18 Memberi Rasa Tenang19 Bab 19 Ranting yang Patah20 Bab 20 Sepasang Mata yang Indah21 Bab 21 Pria idamanku adalah kamu, Mas!22 Bab 22 Satu Atap, Dua Cinta23 Bab 23 Alasan24 Bab 24 Tentang Rasa Cemburu Wanita25 Bab 25 Menemukan Pria Tepat di Jalan Salah26 Bab 26 Kamu Sedang Mematahkan Sayapmu27 Bab 27 Menghentikan Waktu28 Bab 28 Haruskah Aku Membunuh Waktu 29 Bab 29 Tak Dianggap30 Bab 30 Seperti Matahari Pagi31 Bab 31 Perihal Luka32 Bab 32 Berharga dan Dijaga33 Bab 33 Karena Kamu Istriku34 Bab 34 Terjebak dalam Pelukanmu35 Bab 35 Tenggelam dalam Luka36 Bab 36 Karena Kamu adalah Khadijah-ku37 Bab 37 Kehilangan Separuh Nyawa38 Bab 38 Bertemu di Waktu yang Salah39 Bab 39 Takut Kehilangan40 Bab 40 Pria yang Sedang Patah Hati41 Bab 41 Melarikan Diri dari Masa Lalu42 Bab 42 Kecantikan yang Melukai43 Bab 43 Bidadari Kedua44 Bab 44 Dia itu Perebut45 Bab 45 Cahaya Kedua46 Bab 46 Duniaku Terasa Berbeda47 Bab 47 Dari Rasa Cemburu48 Bab 48 Istri Pilihan49 Bab 49 Yang Harus Pergi50 Bab 50 Terjebak dan Terbelenggu51 Bab 51 Belum Siap Kehilangan52 Bab 52 Mencintaimu dengan Keras Kepala53 Bab 53 Terjerat oleh Keindahannya54 Bab 54 Di Hatimu, Aku T'lah Pergi55 Bab 55 Jaga Dia untukku56 Bab 56 Hujan Luka57 Bab 57 Mencintaimu Sesakit ini58 Bab 58 Patah dan Hilang59 Bab 59 Izinkan Aku Pergi (TAMAT)60 Bab 60 EPILOG