Dendam Manis Mantan Istri
engulang pertanyaannya, sembari mengambil lang
label supermarket Indonesia itu. Keningnya mengerut, dan dia perlahan b
rupaya merebut kantong keresek dari tangannya, Dru segera mengangkatnya tinggi-tinggi, membuat Riv sa
ya mengalihkan fokus Dru, pada akhirnya hanya mendengus saja. D
t di kepalanya makin tidak beraturan saja. Dia
, dan Dru berniat menyelesaikannya segera. Jika itu salah paham, maka Dru
bisa menyimpulkan apa-apa." tanya Dru sembari mengusap wajahnya dengan kasar. Saat ini, netra pria itu
takut Dru mengetahui rahasianya. Dengan cepat, Riv sembunyikan tangannya itu dibalik selimut. "K
aki-laki itu, tidak puas dengan ja
n lemari. "Justru yang salah itu aku, kan? Aku menyelingkuhi kamu. Aku mengkhianati pernika
iv
uk ponselnya, yang terjatuh secara mengenaskan di lantai dekat lemari. Belum Riv pungut sejak bang
l saat ini. "Lalu dimana selingkuhan kamu saat ini? Kenapa k
in hubungan sama dia nggak semenyenangkan yang aku bayangkan. Aku mencintainya, dan dia
a berakting juga. Dru adalah orang y
asan sambil meneriakkan namaku berkali-kali, Riv." kata Dr
darinya, dan oleh karena itu, Riv meminta cerai? Tapi itu tetap bukan Trivana Tunggadewi yan
ang tidak mengenal w
alau beberapa didalam keresek itu pasti punyaku--maksudku, unt
menahan diri untuk bertanya-tanya; sudah sejauh apa hubungan antara Dru dan Ravi selama dia pergi? Apakah
elum memberikan anggukan. "Hm. Ini morning pills ya
ia mengambil obat pencegah kehamilan itu, dan coklatnya juga. Lantas, Riv tidak bisa untuk tidak berkomentar
i coklat lagi adalah karena saat mengandung Lana dulu, anaknya itu ti
favoritnya. Dan pada akhirnya, Riv jadi terbiasa
yang tersinggung karena Riv seolah-olah sedang m
bah berat badan itu, ke balik badannya. Dia menatap sang mantan suami dengan sengit. "Sesuatu
i sofa kecil, lantas menatap Riv dengan datar. "Sudah selesai, kan? Bawa
a citranya nanti ketika dia keluar dari apartemen Dru hanya memak
idak s
engan menyenangkan kamu malam ini, ya, Dru. Seharusnya kamu setuju, dong. Kasihan sama aku dikit. Paling nggak, tana
Dru justru mengendikkan dagu ke arah
gono-gi
nya nanti." tandas D
punya pilihan la
ah gagal, dan juga mengusirnya dengan kejam. Itu semu
narnya. Bila tujuan awal Riv kembali hanya untuk melindungi Lana d
apa
Tunggadewi. Pria itu sekarang mungkin lupa, tapi jika sudah in
n tidak ingat kalau dia masih memakai bathrobe kepunyaan
yang berhadapan. Dan saking marahnya Riv, dia sampai tidak sadar kalau saat ini Dru sudah
a kedua insan itu, siapa yang a