icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Merebut Cinta Suamiku

Bab 6 Permintaan Masa Lalu Suamiku

Jumlah Kata:1189    |    Dirilis Pada: 11/08/2023

ini aku memilih menghampiri mereka. Tanpa peduli dengan yang akan Mas

oleh air matanya. Namun, melihat tingkahnya yang tidak bisa menja

li. "Kamu tanya aku lakukan apa, Mas? Aku melakukan hal yang harusnya seorang istri lakukan!"

akukan kekerasan. Apa kamu lupa kita ada di mana?" Mas Alva melirik ke kiri dan kanan kami, aku baru menyadari kalau kami a

pertahanan i

as Alva memaksaku menatap Arini yang m

ku rasakan lebih saki

Tatapan Mas Alva mengintimidasiku dan me

g suka suaminya bermesraan dengan wanita lain!" Mas Alva berdecih

kamu lakukan tadi? Berd

lah paha

i. Urusi saja koki sialan itu!" Mas Alva pergi meninggalkanku, dia me

at Mas Beni datang dan menyerahkan tisu.

mau ke

di pergelangan tanganku. Aku menatapnya sejenak dan merasa bersalah. Bukan salahnya dengan yang baru s

senyum tipis kepad

*

ini? Siapa yang menyuruhmu data

ek memarahi seseorang. Ada perasaan takut untuk masuk dan me

membuat malu Nenek, tapi Arini tidak b

kan uru

. Di ambang pintu, aku tertegun saat melihat Arini bersimpu

ak akan pernah kamu bayangkan!" Nenek bicara tanpa sekali pun

biarkan Arini menebus semuanya. Biarkan Alva

kuasa menahan diri. Aku melangkah masuk dan menarik tang

as, mengabaikan warna merah di pip

urun dengan cepat, aku menunjuk wajahnya. "Kam

mpuh, saat akan memegang kakiku, dengan cepat aku mundur. "Jangan

tidak sanggup kehilangan dia!" Arini mendo

kamu berdiri dan pergi dari sini!" Nenek menarik t

h ini!" Nenek memerintahkan Bibi untuk mengusir Ari

dan tersenyum tipis, meski kutahu dia sa

ak menyangka kamu akan berani melakukannya kepada Arini, tapi Nenek tahu kamu pasti

. "Nak, pertahankan pernikahan kalian apa pun yang

ungguh menenangkan dan aku hanya menjawab dengan anggukan saja. "Hah, dia benar-bena

alasan yang sebenarnya Nenek tidak menyukai Arini. Dia wanita

eluruh keluarganya saat kami datang untuk melamar, padahal saa

pan kami semua kalau dia belum siap menikah dan kalau Alva memaksa, Alva harus membe

Nenek. "Lebih baik sekarang Nenek tenangkan diri." Aku me

*

ng tengah malam, entah berada di

a pulang, tetapi dia sama sekali tidak merespons. Ponselny

askan jas dan dasinya, bahkan saat kusuruh untuk duduk,

tapku tanpa kedip. Entah apa yang seben

sepatu, Mas Alva memanggilku. Dia berdiri

askan kancing kemejanya. Aku tersenyum geli saat menyadari kala

aku ba

ma ka

a-sa

tidak suka. Dia terlihat gugup dan menelan liurnya yang membuatku bisa

dan melanjutkan pekerjaanku yang t

n atas Mas Alva hanya berbalut kaus singlet saja. Aroma tubuhnya yang khas membuatku ing

an. "Sampai kapan pun kita tidak akan bercerai, Mas. Aku akan buat kamu melupakan dia da

erlu mengatak

nap

rus menderita. Menikah tanpa cinta, bukankah akan membuatm

, Mas. Lagipula kamu ya

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka