Husstt! Secret, You and Me
bali. Kesalahan tetaplah kesalahan. Sanksi harus tetap dijalankan. Entah tingkat
ung di pelukan Maminya. Bergelantungan seperti bocah kecil. D
sembilan bulan. Hidup mati saya hanya untuk anak saya!" Cerita dramatis itu tak cukup mempan untuk
biasa. Anak dipenjara, Ibunya juga ingin masuk dipenjara, dipikirnya penjara adalah hotel mewah tempat
a. Ayahnya melirik sambil memainkan alisnya. Dimas pun tak tahu hubun
an Ayahnya. Berbicara dengan menahan tawa. Walau begi
ng luar biasa menghancurkan akal sehat Ayah Dimas, Dimas, petugas yang lain, dan kepala sekolah. Di saat para pet
Saya ingin menyembunyikan wajah saya!" bisik Kepala s
ada di pi
umah bapak," bal
m. Bagaimana dong?" Petugas mengikuti cara Ibu Aldo be
k Aldo. Wajahnya ikut memerah karena mal
asur, TV, kulkas, lemar
Aldo. Sesuatu yang dianggap paling menyeramkan t
yerahkan kasus itu kembali ke pimpinannya. Dia tidak mau pikir
at itu. Memberikan semangat untuk bawahannya. Bukan hanya
ak dengan senyuman lebarnya. I
ali ini petugas i
iapa tuh yang ditangkap. Di ruangannya ada TV, ku
mohon!" ucap Ibu Aldo, menarik
anpa suara dia akhirnya bicara juga. Menghentikan, sebelu
njarakan Ibu?" sahut petugas itu sudah tidak sanggup
Anak saya yang polos ini tidak tahu apa-apa. Ini salah saya karena tak memperhatika
esar Ibu Aldo akan jadi pemenangnya.
gan drama ini. Dimas keluar dari tempat itu dan membia
itu langsung memegang tangannya. Seolah memohon untuk jangan diti
menemani tapi arah matanya teru
.," Suara hati terd
-
tunggu depan. Dia membuka handphonenya dan membaca
kanan kesukaanmu. Pula
tak sengaja menangkap sosok yang tak asing melewati dirinya begit
angat sering ia lihat. Penasaran, Dimas berdiri dari
-
setelah mendapatkan telpon dari kant
apalagi s
nyum lebar melihat petugas yang menyipitkan matanya k
un Keira sudah tahu dari bentukan Bibinya, rambut yang naik ke atas deng
Dia yang merayuku!" decak
si, sengaja agar Bibi Keira berpikir kesala
ya yang berwarna-warni di bibir besar kenyal miliknya sambil memainkan lidahnya menjulur ke luar. Ke dua, memperlihatkan wajahnya yang mulus dengan mengusapnya pelan
aha Bibinya agar tidak bersikap tidak sopan lagi. Merayu o
a sudah tua!" bisik K
Polisi tua itu seperti sudah tidak di raganya. Dia tidak terlihat fokus. Dia melihat kesana-kemari tak berani me
ra merasa senang dan
tuh jasa!" rayu Bibi Keira, menari
kan mendakwa Bibinya. Tapi melihat Pak Dimas di
u diam?" ta
tahu bagaimana kehidup
ucap Keira, mendoro
sik Bibinya, menyadari ta
jawab Kei
memasang wajah batu. Bibi Keira memang seperti itu. Tidak bisa mel
ira pelan. Mendoron
elewati Dimas, tangan nakalnya mencoba untuk menyentuh wajah Dimas. Untungnya Dimas
rgi setelah mendapatkan penolakan. Keira y
. Apa yang harus aku katakan sekar
Satu hal yang
sapa Keira
ngkin. Berjalan pergi melewati K
ceritakan apapun kep
an Pak Dimas. Langsung melepaskannya s
u? Aku juga tidak mau
hkannya. Tak peduli lagi kalau Pak Dimas mungk
di kantor polisi. Saya mohon!" ucap K
ja. Mendapatkan perlakuan seperti itu Keira
enyeba
gan rencananya. Dia berjalan mengikuti Pak
ggil Keira
ak sebagian keluar dari sebuah r
g nomor satu di sekolahnya itu. Menyalami tang
kamu di
kan sesuai dengan apa yang ia tahu
gil saya kemari!"
keperluan
d kantor Polisi itu hak
esta Rakyat Fisika!" beritahu Keira. Hal yang Keira belum sampaikan ke Dimas s
n lupa kasih tahu
Pa
yang akan berpikir Keira berbohong? Anak pintar, baik hati, sopan,
Buru-buru pergi adalah hal yang paling baik saat ini. K
Aku tak akan membiarkan guru itu men
tiba-tiba. Keira berhenti di tempat dan langsun
. Bapak Kepala Sekola
Keira. Jujur Keira sama sekali tak menyadari kehadiran Aldo. Setelah Kepala Sekolah mengatakan itu, di
tahu karena dia buru-buru mau pergi dari sana. T
u. Untuk sementara waktu Ald
nja
a kelas harus bantu bapak untuk nutupin ini. Bilang aja Ald
Pa
o sebentar dan ke
eh pergi
ya
ara. Tapi dia tidak tahu apa
-
n desas-desus yang tak mengenakan da
antusias. Melirik ke arah jendela, melihat anak-anak kel
ang dirawat di ruma
sebelumnya dengan Kepala Sekolah.
ahabat Aldo. Datang m
dphonenya. Memperlihatkan chat yan
di pergi kan
o sekarang lagi isti
losnya, Ibu Aldo mengrimkan fotonya dengan anaknya yang sedang dud
ng perca
Sekarang say
ercaya s
t marah sampai rasanya ingin me
ng menyebarka
Rara mengambil handph
k mading yang selalu membahas tentang hal yang tidak bermanfaat.
n tangannya. Gara-gara kecerobohannya
pelipisnya. Kepalanya rasanya ma
usus lagi dari sekolah," gumam Keira lemas dengan tatapan kosong. Menempelkan
terseret dalam arus