icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pembalasan Arwah Seorang Istri

Bab 4 Keganjilan yang Terus Terjadi

Jumlah Kata:1011    |    Dirilis Pada: 29/07/2023

at Marni dan Sella merinding ketakutan.

serem banget?" tanya Sella dengan t

akutnya dengan Sella. Marni pun mendekap erat

gan. Tari mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan. "Ta

berubah menjadi gelap gulita. Angin malam menghembus masuk ke dalam rumah dan menggoyangkan lampu hia

ke segala penjuru. Tapi tak menemukan apapun. Yang ada hanya suara menyeramkan itu terus terdengar hingga membuat teli

Sella terus mendek

a." Marni berusaha untuk membuat Sella tenang. Padahal dir

dan tertutup sendiri, Marni segera meny

matung saja? Cepat tutup pint

menutup pintu. Tapi, baru saja dua langkah, pintu itu te

? Apa mungkin ada hantu di rumah ini, Ma

ijaman modern kayak gini. Mamah gak percaya!" sanggah Marni mencoba membohongi Sella. Padaha

nehan demi keanehan terjadi di rumah itu. Budi yang bekerja sebagai sopir truk, jarang berada di rumah. Dalam satu Minggu, B

tak pernah percaya jika makhluk tak kasat mata itu ada. Meskipun malam ini, dengan jelasnya Marni men

su-suara apa? Suaranya s

nya? Kamu tunggu disini! Mamah

nnya. "Tunggu, Mah. Sella ikut. Takut!" Sella terus menempel

t melihat saklar listriknya tidak turun. "Sella, coba liha

anya, "gak, ah. Aku gak m

Sella. "Tari, coba kamu lihat, di rumah tetangga mati lampu

saat ini. Baginya, dengan adanya kejadian ini, ia bisa terlepas dari s

a Tari akan menghindar dari siksaan yang akan ia berikan pad

Marni, ia terus melanjutkan la

t rambutnya kembali

sama mamah, baru tau ra

l

han perih. Tangannya memegangi pipinya yang kembal

" jawab Marni yang kebingungan saat ia tidak bisa mengendalikan

a mulai berkaca-kaca. "Kenapa Mamah b

Mamah benar-benar tidak tau. Gak mungkin Mamah dengan sengaja menampar pipi kamu, sayang.

gendalikan tangan Mamah? Siapa, Mah

ini." Marni mendekap erat tub

anakku diganggu oleh makhluk tak kasat mata? Lalu kenapa deng

yang ia rasakan. Akan tetapi, otaknya tetap menolak dan tidak p

enampar anak kesayangannya dengan tangannya sendi

kegiatan kuliahnya. Berbeda dengan Tari yang selalu mendapatkan perlakuan yang kasar dari Marni. Tari sempat bertanya-tanya, apakah dia bukan anak kand

ukan kekerasan fisik kepada Tari. Marni begitu tergila-gila dan sangat mencintai Budi. Apapun akan ia lakukan untuk memp

gin segera membersihkan tubuhnya dan segera beristirahat. Ta

pintu kamarnya. Tari lalu menoleh menatap wajah Ma

gghh

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka